Otomotifnet.com - Dulu Jimny ini sempat dipakai rock crawling, terus main juga di Djarum Super Off road Rookie Challenge, hingga speed off-road.
Jimny ini terus berevolusi hingga seperti sekarang, pakai semi tubular dengan beberapa panel bodi aluminium.
Karena main di hampir semua jenis event kompetisi off-road, Jimny ini berevolusi.
Dari rangka, suspensi, hingga memasang mesin Jerman.
Ubahan terkini, Regi Hendrayanto, sang pemilik, memasang mesin milik BMW 318 M40.
Menurut mahasiswa Binus jurusan IT dan stastistik itu, kebetulan mesin itu didapat dari teman ayahnya, dan dirasa unik serta cocok untuk aplikasinya.
(BACA JUGA: Bikin Ngakak...Denger Klakson Telolet Petugas Polisi Malah Joget)
Selain mesin, ubahan Jimny ini ibarat berevolusi.
Dari kondisi relatif standar, hingga ubahan per bagian ketika ikut bermacam-macam kompetisi off-road.
Dari wheelbase yang dimelarkan, hingga rangka dan bodi, suspensi, hingga mesin dan drivetrain.
Inilah yang paling unik dari modifikasinya.
Pilihan mesin buatan Jerman, terhitung langka.
(BACA JUGA: Saat Lewati Tanjakan Angker, Para Sopir Lakukan Ritual Buang Rokok, Buat Apa Ya?)
Malah, ini yang pertama kami temui pada Jimny. Menurut Regi, mesin BMW itu merupakan hibah dari salah satu teman ayahnya.
Mumpung lagi butuh mesin yang lebih bertenaga, ia pun memanfaatkannya.
Mesin BMW 4 silinder 1.800 cc itu sebenarnya tidak termasuk yang bertenaga besar, atau populer di kalangan penggemar balap.
Namun, dibanding F10A bawaannya, tentu 100 dk yang dihasilkan jauh lebih memuaskan.
Biar lebih meyakinkan, bengkel AHT melakukan blueprint, yakni memastikan spesifikasi komponen (terutama yang bergerak), mendekati aslinya.
(BACA JUGA: Elektrik Starter Enggak Bisa Nyala, Bukan Cuma Aki Dan Dinamo Yang Dicek)
Termasuk porting dan polish pada kepala silinder.
Biar praktis dan lebih meyakinkan, girbok asli OEM BMW 5 speed tetap dipasangkan dengan mesinnya.
Tentu, untuk aplikasi off-road, transmisi itu dikawinkan dengan transfercase 2 speed part-time SJ410, ditambah gir 4.16 untuk low range.
Gardan ini menjadi salah satu komponen krusial untuk jip off-road, terutama untuk kompetisi.
Ketahanan dan ketersediaan komponen pendukung jadi pertimbangan utama.
(BACA JUGA: Cari Mobil Seken Yang Lengkap Keunggulannya? Coba Deh Pertimbangkan CR-V Ini)
Makanya, dipilih yang reputasinya paling oke, yakni milik Toyota Hilux.
Gardan lantas diisi final gear 4,88:1, dengan locker ARB depan dan belakang.
Tentu, bagian ini yang sebenarnya mengalami ubahan paling utama.
Enggak tersisa lagi sistem suspensi bawaan yang jarak mainnya tak lebih dari 5 inci.
Semua diganti struktur custom, dengan radius arm dan panhard rod serta swaybar untuk depan, dan parallel lower link serta A-arm custom untuk belakang.
Semuanya ditopang coilover shock custom dengan travel 12 inci.
Konfigurasi ini menunjang aplikasi di berbagai macam permainan off-road, dari adventure, speed, hingga rock crawling.
Tinggal menyesuaikan settingan suspensi, sesuai kebutuhan.
Bagian interior minimalis khas jip kompetisi, Jok bucket IEV, setir OEM Vitara, serta tiga indikator kondisi mesin.
Konfigurasi seperti ini lebih praktis ketika ingin bermain beragam jenis event off-road.