Rame Nih, Tanggapan Masyarakat Soal Mobil Luar Kota Dipungut Biaya Masuk Jakarta

Joni Lono Mulia - Senin, 26 Maret 2018 | 09:58 WIB

Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta bakal terapkan aturan ganjil genap (Joni Lono Mulia - )

Otomotifnet.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ), Bambang Prihartono, yang mengusulkan pembebanan biaya terhadap mobil luar Jakarta yang masuk.

Usulan tersebut merupakan satu di antara program jangka panjang untuk mengurai kemacetan di Jakarta.

Usulan pembebanan biaya masuk Jakarta bagi mobil dari luar kota tersebut membuahkan beragam tanggapan dari masyarakat.

Harapannya, cara itu memaksa masyarakat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum.

(BACA JUGA: Cool... Momen Presiden Jokowi Naik Chopperland Di Istana Bogor, Gak Kalah Sama Anak Custom)

"Bagus biar Jakarta nggak macet. Mobil di jakarta aja udah macet, ditambah lagi mobil dari luar Jakarta. Aduh, mending naik transportasi umum biyar ga macet dah," tulis Qnoy Obet, seorang netizen di jejaring sosial Facebook, Minggu malam (25/3/2018).

"Hmm, habis baca beritanya. Belum ada rincian kendaraan seperti apayang bakal kena biaya. Kalau saran saya bisa kali ya kalau kendaraan luar kota, model angkutan massal kaya bus gak perlu bayar, yang bayar cukup yang pake kendaraan pribadi," tulis Satrio Ikhwan Prayogi.

"Gak menyelesaikan masalah, kalau angkutan umumnya masih gak bener," tulis Andhiko Pratama-Artha.

"Sama mobil dari Jakarta kalau lewat daerah bodetabek kena biaya juga, terutama pas weekend, tarif double," tulis Lukman Anshari.

"Lah, iya lah mobil-mobil luar kota bikin macet," tulis Herue Marcos.

(BACA JUGA: Pertalite Jadi Rp 7.800, Pertamina Jelaskan Alasan Kenaikannya)

"Mobil plat b juga kalo masuk ke bandung atau puncak harus dikenakan tarif juga ya, suka macet juga. Biar impas dong." Demikian tulis pemilik akun Syahdatal.

"Biar adil ya semua wilayah diberlakukan. Jadi harus pikir ulang deh bawa kendaraan jauh-jauh, transportasi umum kepakai deh. Jabodetabek & luar Jabodetabek aman dari macet, kriminalitas dan sebagainya," tulis Maramis Grace.