Otomotifnet.com- Teknologi kunci immobilizer disebut-sebut membuat mobil nggak bakal dimaling.
Mencuri mobil nggak semudah mencuri mobil seperti di film.
Potong kabel, sambungkan dan seketika mesin menyala hampir mustahil terjadi.
(BACA JUGA: Sakti... Anak Muda Ditantang Berantem, Sekali Pukul Motor Lawan Hancur Kebagi Dua)
Hal itu karena sebagian besar mobil saat ini telah memiliki immobilizer.
"Aturan di negara lain, khususnya Eropa mewajibkan setiap mobil dilengkapi sistem immobilizer key."
"Ppasalnya pihak asuransi tidak mau dirugikan atas kehilangan akibat mobil yang tidak dilengkapi kunci immobilizer," buka Raymond Lie, Pemilik Komandan Key, Bursa Otomotif Sunter, Jakarta Utara, (2/5/2018).
(BACA JUGA: Blakblakan... Rossi Bongkar Soal Julukan Dan Nomor Start Keramatnya)
Sejak 1998, sejumlah negara maju telah mewajibkan penggunaan immobilizer untuk setiap mobil yang dijual di negara itu seperti Jerman, Inggris dan Finlandia.
Sementara itu Australia baru menyusul di 2001 serta Kanada di 2007.
Seperti apa sih teknologi kunci mobil immobilizer itu?
Prinsip dari immobilizer sederhana saja.
Di dalam tiap anak kunci, pabrikan mobil membenamkan perangkat elektronik yang memancarkan sinyal kode.
Lantas di dalam mobil juga terdapat antena penerima sinyal yang mencocokkan kode dari kunci dengan yang ada di mobil.
(BACA JUGA: Siapa Bisa Nolak? Ayana Selebgram Cantik Asal Korea Jadi Driver Ojek Online, Gayanya Bikin Gemes)
Bila kodenya cocok maka mobil akan menyala dengan mudah.
Namun, bila kodenya berbeda, maka ECU tidak akan mengucurkan bahan bakar ke dalam mesin yang artinya mesin tak bisa distart sama sekali.
"Jika kita memasukkan kunci duplikat biasa yang tidak terprogram dengan ECU, maka indikator immobilizer pada speedometer akan menyala dan mobil tidak bisa dihidupkan," terang Raymond.
Jadi mobil dengan teknologi kunci immobilizer nggak bakal dapat dibawa kabur sama maling.