Sesampainya di conveyor belt, lanjut Victor, DV mengambil koper mana pun yang melintas di depannya.
Ia kemudian mengambil troli dan meletakkan koper-koper tersebut ke atas troli.
"Nah untuk kasus terakhir yang terekam CCTV ini DV menutupi dua koper curiannya dengan kopernya sendiri yang sengaja ia bawa dari rumah," ujar Victor.
Setelah itu DV segera memasukkan koper-koper tersebut ke dalam mobil Toyota Limo warna silver nopol B 2268 OZ yang dibawanya ke bandara sendirian.
Dengan mobil milik orangtuanya itu ia mengangkut koper-koper curiannya dibawa pulang ke rumahnya di Tigaraksa.
(BACA JUGA: Bocor! Surat Edaran Menteri, Motor 2-Tak Dilarang Dipakai Di Kota)
Laporan penumpang
Sebelummya, beredar pengakuan seorang penumpang dalam pesan berantai yang mengatakan kopernya telah dicuri di tempat pengambilan bagasi (conveyor belt) Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta.
Penumpang yang tak menyebutkan namanya tersebut melakukan penerbangan pada Sabtu (12/5) dengan maskapai Garuda Indonesia GA 417 dari Bali dan tiba di Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB.
"Koper group kami total 5 bagasi, 3 bagasi milik saya. Pertama diumumkan kalau conveyor belt No.12. Tapi kemudian berubah menjadi conveyor belt No. 10."
"Tapi setelah ditunggu-tunggu dan tidak ada lagi bagasi penerbangan GA417, koper saya hanya ada 1."
"Lalu kami ke Baggage Service untuk membuat laporan. Pihak baggage service melakukan pengecekan tapi masih belum ketemu. Akhirnya kami membuat laporan," bunyi kutipan pesan berantai dari penumpang tersebut.
Lacak mobil
Pengungkapan kasus ini terbantu oleh rekaman CCTV di bandara.
"Awalnya kami pelajari rekaman CCTV yang terpasang di tempat kejadian perkara," ujar AKBP Victor Togi Tambunan ketika dijumpai Warta Kota di Mapolresta Bandara Soetta, Tangerang, Minggu (27/5).
Aksi pencurian yang dilakukan pelaku terekam kamera pengintai. Atas petunjuk tersebut, polisi pun melakukan pendalaman.
"Setelah kami pelajari rekaman CCTV, kami segera bentuk tim khusus," ucapnya.
Ciri -ciri pelaku pun sudah dikantongi. Akses keluar masuk di Terminal 3 Bandara Soetta terendus oleh aparat.
"Hasilnya ada titik terang dari kendaraan yang dipakai oleh pelaku. Kemudian kami cari tahu secara detail kendaraan itu," kata Victor.
Kendaraan yang dimaksud yakni mobil Toyota Limo warna silver nopol B 2268 OZ.
Pelajar kelas 3 SMP itu mengendari mobil seorang diri saat ke Bandara Soetta.
"Setelah itu kami ketahui alamat pemilik mobil berada di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Kemarin malamnya langsung kami lakukan penangkapan. Pelaku tidak melakukan perlawanan," paparnya.
Pelaku didampingi oleh orangtuanya yakni Firdaus dan Dalimah ke Mapolresta Bandara Soetta.
Menurut Victot, yang bersangkutan melancarkan aksinya ini hanya seorang diri. Tanpa diketahui juga oleh kedua orangtuanya. "Tidak ada pihak -pihak yang telibat selain pelaku pelajar ini," ucapnya.