Mesin Baru Mazda SKYACTIV-X, Busi Jadi Faktor Penting Keberhasilan

Indra Aditya - Selasa, 29 Mei 2018 | 19:46 WIB

Mesin Mazda SKYACTIV-X (Indra Aditya - )

DiesOtto ini dipasang di mobil konsep Mercedes-Benz F700 yang tampil perdana di Frankfurt Motor Show 2007 dan diuji di Mercedes-Benz S-Class.

Oh ya, Volkswagen juga ikutan melakukan riset mesin HCCI pada 2007 dengan menggunakan dua basis mesin sekaligus, yaitu bensin dan diesel.

(BACA JUGA: Langsung Dari Jepang, Inilah Mazda SKYACTIV-X, Mampatkan Bensin Kayak Solar di Mesin Diesel)

Untuk yang bensin disebut Gasoline Compression Ignition (GCI) dan yang diesel dipanggil Combined Combustion System (CCS).

Sayangnya, semua upaya pabrikan-pabrikan tersebut hanya terbatas sampai membuat prototipe atau sekadar riset saja.

Tidak ada yang berani membawanya sampai tahap produksi.

Baru Mazda yang berani secara terbuka menyatakan akan memproduksi mesin HCCI.

Apa yang membuat Mazda berani memproduksi mesin HCCI yang diberi label SKYACTIV-X ini?

(BACA JUGA: Tiga Pemiliknya Kompak, Mazda6 Skyactiv Makin Klimis)

Ini karena Mazda sukses mengatasi 2 masalah terbesar pada mesin HCCI konvensional.

"Tantangan terbesar di mesin HCCI konvensional adalah membuat proses switching yang stabil antara compression ignition dan spark ignition serta memperluas wilayah operasi compression ignition," terang Tsuyoshi Goto, Deputy General Manager Powertrain Development Division Mazda Motor Company.

Untuk mengatasi dua masalah tersebut, para insinyur Mazda dengan cerdas memanfaatkan busi sebagai faktor utama dalam mengontrol waktu pembakaran optimal.

Mazda menyebut teknologi terobosan ini dengan nama Spark Controlled Compression Ignition (SPCCI).

"SPCCI adalah sistem komputer pintar untuk menentukan waktu percikan busi paling dekat dengan kondisi terbaik untuk pembakaran," tutup Goto.