Alhasil jalan ini memiliki turunan dan tanjakan yang curam.
(BACA JUGA: jalurKisah Mistis Di Jalur Nagrek, Muncul Bayangan Yang Tiba-Tiba Melintas)
Jalan ini memiliki lebar 8 hingga 10 meter dengan kondisi lean concrete (alas beton) setebal 10 cm, namun hanya dapat dilalui untuk 1 lajur kendaraan.
Kendaraan harus mengalami antrean rata-rata 30 menit akibat penyempitan dari 2 lajur menjadi 1 lajur.
Kendaraan melintas perlahan satu-per-satu dengan kecepatan sekitar 20 km per jam.
Dari sisi keamanan, PT Waskita Karya selaku kontraktor memberikan laporan bahwa kemiringan jalur ini berkisar 10%, sehingga cukup aman untuk dilalui.
Selain itu pada sepanjang jalan sementara tersebut telah dilengkapi pula dengan rambu-rambu, pagar dan petugas yang mengarahkan kendaraan untuk tertib melintas satu-per-satu melalui pengeras suara.
Dari hasil pantauan selama 2 hari jalan ini dibuka, tercatat sebanyak 2.068 kendaraan yang melintasi jalan sementara di Kali Kenteng.
Bagi yang ingin menghindari jalur ini, tersedia pula jalur alternatif yaitu keluar ruas tol pada pintu Tingkir, kemudian melalui jalan nasional Salatiga-Boyolali hingga Solo.