Piston tetap ukuran standar 57 mm, namun diganti merek SND yang diproses forging sehingga lebih kuat.
“Kepala piston dibuat flat karena regulasi bensin pakai PTT yang setara Pertamax Turbo, tapi karakternya gak terbakar habis jadi ada sisa di ruang bakar."
"Makanya dibuat flat supaya ketemu kompresi 12,9:1,” tambah Haji Sandy yang rajin ikut fun race kelas ex rider menggunakan Yamaha 125Z.
(BACA JUGA: Ngeri! Arwah Jawara Suzuki Era 90-an Alih Rupa Jadi GSX-R150, Rangka Dibuntungin)
Untuk manajemen mesin, tim balap dengan warna khas kuning ini menggunakan ECU aRacer RC1 sebagai pengatur bensin dan pengapian.
“Karena sudah pernah main di sini saat wild card, jadi kami sudah punya base map. Jadi tinggal dipoles-poles saja. Kemarin suhu panas tapi kecepatan angin rendah banget, untuk AFR dipatok 12,7:1,” urainya.
(BACA JUGA: Gila! Dua Mesin Yamaha RX-Z Dibikin Jadi Satu Baris)
Urusan kaki-kaki MX King 150 ini dibekali pelek RCB asal Malaysia yang lebih ringan, dipadu set up suspensi racikan asli Indonesia.
“Suspensi depan dibantu +ADD Suspension asal Solo dan belakang BX Suspension dari Bandung."
"Kaki-kaki sih gak rewel karena aspalnya bagus, ditambah sekarang one make tyre Dunlop yang dipakai Moto3, jadi oke banget kualitasnya,” tutupnya.(Fariz/Otomotifnet.com)