Nah, pada tahap berikutnya peneliti dari UNS, ITS dan Udayana juga akan melakukan rangkaian studi yang sama dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih beragam dan komprehensif.
Nantinya, data-data yang terkumpul akan dianalisis dan disimpulkan menjadi 1 mobil elektrifikasi adalah mobil yang menggunakan teknologi kelistrikan secara total maupun sebagian sebagai referensi bagi Kemenperin RI.
Selain itu, studi juga akan mempelajari mengenai rantai pasok industri termasuk kebutuhan ketenagakerjaan.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Perindustrian RI karena telah memberikan kesempatan kepada Toyota untuk berpartisipasi dalam studi pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia."
"Dalam riset ini kami memberikan dukungan berbentuk penyediaan alat berupa kendaraan, data logger, charger, dan asistensi lainnya yang dapat dipergunaan oleh para peneliti dari universitas-universitas di Indonesia."
"Kami berharap dukungan yang kami berikan ini dapat membantu pemetaan kondisi dan kebutuhan riil pelanggan"
"Termasuk kesiapan dan tantangan dalam mengembangkan industri dan infrastruktur kendaraan elektrifikasi di Indonesia sesuai arahan Kementerian Perindustrian RI,” ujar Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.
Sebanyak 18 unit mobil disediakan oleh Toyota Indonesia terdiri dari 6 unit Toyota Prius, 6 unit Toyota Prius Prime (Plug-in Hybrid), dan 6 unit Corolla Altis.
Toyota Indonesia juga membangun 6 unit stasiun pengisian level 2 (4 jam pengisian, 3.500 watt) serta menyediakan asistensi teknik dalam kegiatan Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi.
Acara kick-off Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Dr. Muhammad Dimyati.
Lalu para rektor dan perwakilan dari 6 Universitas, Managing Officer Toyota Motor Corporation (TMC), Tatsuro Takami, President Director TAM Yoshihiro Nakata, dan Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono serta sejumlah jajaran direksi dan manajemen Toyota Indonesia lainnya.