Otomotifnet.com - Sebagai motor harian, Yamaha Mio M3 seken bisa menjadi bahan pertimbangan.
Sebelum berburu ke lapak motor bekas, kenali dulu dua penyakitnya ya.
Ditemui di ajang Otobursa Tumplek Blek 2018 lalu, salah satu anggota Yamaha Mio M3 Club Indonesia (YM3CI) berbagi informasi seputar penyakit Yamaha Mio M3.
Apa saja?
Loss Kompresi
Masalah loss kompresi memang tidak menjangkiti semua Yamaha Mio M3.
Tapi Setidaknya harus diwaspadai jika kamu berencana membeli Yamaha Mio M3 seken.
"Ciri-cirinya ketika dalam keadaan jalan motor seperti mau mati, gas dibuka malah mati," ujar Dedi anggota YM3CI Jakarta Pusat di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Pas starter mesin enggak mau langsung nyala, tapi anehnya setelah 10 sampai 30 menit bisa dinyalakan lagi," tambahnya.
(BACA JUGA: Adu Kencang Yamaha Lexi 125 Vs Honda Vario 125, Sempat Unggul Namun Akhirnya Vario Diasapi)
Kalau kamu mengalami hal serupa, bisa jadi Yamaha Mio M3 hilang kompresi.
Menurut Dedi ada beberapa penyebab mesin Yamaha Mio M3 loss kompresi.
"Kata bengkel dan beberapa member YM3CI masalahnya ada di ring piston yang udah lemah atau blok diasilnya yang baret," tambahnya.
Tarikan Gredek
Tarikan gredeg ini biasanya dirasakan ketika motor mau jalan.
"Jadi ketika mau mulai jalan terasa sekali getaran tapi enggak rata seperti gredek-gredek," ucap Dedi.
Hal itu disebabkan oleh roller dan per cvt.
(BACA JUGA: Bukannya Dapat Simpati, Rider Ninja 250 Yang Kecelakaan Ini Malah Dibully)
"Jadi solusinya ganti Per CVT Honda BeAT dan rollernya punya Xeon (karburator)," tambahnya.
Per CVT Honda BeAT dengan 23233-GCG-900 dijual dipasaran dari Rp 85 ribuan.
Sedangkan roller Yamaha Xeon dengan kode 44D-E76322-00 dibanderol satuan Rp 8.500 dikali 6 buah jadi Rp 51 ribu.
Itu tadi dua penyakit yang ada di Yamaha Mio M3 seken.
Menurut Dedi penyakit ini memang enggak menjangkiti semua Yamaha Mio M3 tapi setidaknya harus kita waspadai ketika ingin membeli Yamaha Mio M3 seken.
Agar kamu enggak panik saat mengalaminya di jalan.