Kepala Kru Ini Bongkar Masalah Honda Di MotoGP, Cara Yang Gak Dilakukan Yamaha

Joni Lono Mulia - Selasa, 14 Agustus 2018 | 18:40 WIB

Tim Repsol Honda mempersiapkan motor RC213V (Joni Lono Mulia - )

Otomotifnet.com - Musim 2016, dua pabrikan Jepang, yaitu Yamaha dan Honda mengalami masalah besar setelah regulasi ECU (Electronic Control Unit) seragam menggunakan Magneti Marelli.

Di sisi lain, pabrikan Ducati mampu langsung nyetel karena memang telah memakai Magneti Marelli sejak awal di MotoGP.

Tentu saja Yamaha dan Honda dibuat pusing tujuh keliling terkait dengan regulasi ECU tersebut.

Honda Racing Corporation (HRC) jadi satu-satunya yang lakukan perubahan besar dalam dua tahun terakhir ini di MotoGP.

(BACA JUGA: Nissan Terra Baru Meluncur, Produsen Aksesoris Sudah Ancang-ancang)

Berbarengan dengan pergantian regulasi ECU di 2016, Honda mengubah RC213V yang arah putaran crankshaft-nya ke depan menjadi ke belakang.

Tujuannya untuk memperbaiki performa saat menikung dan mengurangi wheelie.

Seharusnya, dengan ECU baru dan mesin yang berubah total, Honda kesulitan ternyata tidak dibuktikan dengan Marc Marquez jadi juara dunia MotoGP saat itu.

Di musim 2017 HRC lakukan perubahan besar lagi.

(BACA JUGA: Pakai Tokoh Jahat Film Cars 3, Honda CBR250RR Kelihatan Garang)