Kepala Kru Ini Bongkar Masalah Honda Di MotoGP, Cara Yang Gak Dilakukan Yamaha

Joni Lono Mulia - Selasa, 14 Agustus 2018 | 18:40 WIB

Tim Repsol Honda mempersiapkan motor RC213V (Joni Lono Mulia - )

Twitter.com/HRC_MotoGP
Marc Marquez dan crew chief-nya, Santiago Hernandez

Honda mengganti mesin lama yang disebut screamer dengan yang baru yang disebut big bang.

Mesin baru ini diklaim bisa menambah grip dan punya teknologi kontrol traksi lebih modern dan lebih bagus.

Pergantian dari screamer ke big bang ini mengubah semua unsur dari RC213V, seperti rasio gir, pengaturan suspensi, begitu pula dengan pengaturan elektronik.

Semua itu bikin pembalap harus mengubah gaya balap mereka, ada poin positif dan negatif dalam pergantian ini.

(BACA JUGA: Jangan Andalkan Pedal Rem Saja, Begini Cara Ngerem Mobil Yang Jitu Di Turunan)

"Kami semua sudah bekerja sangat keras untuk memahami berbagai hal, karena elektronik kami benar-benar masih jelek sejak di awal musim kemarin," kata kepala mekanik Marc Marquez, Santiago Hernandez dikutip dari Motorsportmagazine.com.

Untungnya bersamaan dengan langkah-langkah besar selama dua tahun terakhir, Honda juga merekrut salah satu teknisi hebat yang bisa mengatasi masalah elektronik dari ECU Magneti Marelli.

Biasanya Honda lebih percaya teknisi dari Jepang.

Namun untuk urusan elektronik ini, Honda lakukan langkah besar dengan merekrut salah satu orang dari Magneti Marelli, Filipo Tosi.

(BACA JUGA: Gak Pakai Babibu, Nih Dia All New R15 Dengan Livery Movistar Yamaha MotoGP 2018)