Nah hal itu yang merupakan sesuatu di mana hingga sampai sekarang ini tidak dilakukan oleh Yamaha.
"Pertama kami bermasalah terkait pergantian software ke Magneti Marelli, lalu kami mencoba untuk memahaminya," sambung Santiago Hernandez.
"Kami berganti mesin di 2017, jadi sebelumnya kami harus memahami elektronik dengan mesin lama screamer, itu sulit tapi kupikir itu ide yang bagus, karena big bang memberi solusi masalah yang pernah dialami," tegas Santi, begitu panggilan akrab Santiago Hernandez.
(BACA JUGA: Baru Ketahuan, Ternyata Yamaha Turut Andli Bikin 5 Mesin Mobil Ini)
Menurut Santi Hernandez, pergantian mesin RC213V dari screamer ke big bang dan solusi elektronik membawa perubahan besar.
"Sangat sulit bagi Marc membuka gas penuh karena mesin sebelumnya terlalu agresif, big bang menolong karena itu memberi kita koneksi lebih bagus dengan gasnya, jadi Marc merasakan feeling lebih bagus terkait distribusi torsi dan grip ban," jelasnya.
Marquez sebelumnya lebih berat dalam mengerem, belok, dan akselerasi.
Dengan motor baru yang lebih halus, Marc Marquez semakin kuat.