PERAWATAN DAN HARGA SPAREPART
Punya mobil dengan populasi banyak memang ada keuntungan tersendiri, yaitu segi perawatan dan ketersediaan suku cadang yang mudah, baik di bengkel spesialis maupun resmi.
Nah, berlaku juga buat Grand Livina. Ada 2 jenis mesin, perawatannya juga berbeda.
“Untuk yang 1.500 cc dan 1.800 cc, saat servis yang berbeda hanya yang berhubungan dengan mesin, seperti koil dan fan belt."
"Milik GL 1.8 lebih mahal daripada GL 1.5. Sedangkan untuk kaki-kaki dan yang lainnya, sama saja,” jelas Aris Wijarnako, Service Advisor Nissan Bintaro, Tangsel.
Soal interval perawatan rutin, menurut Aris anjuran bengkel cukup 10 ribu km sekali.
“Kalau jarang dipakai, sebaiknya setiap 6 bulan selalu rutin untuk ganti oli karena ditakutkan ada
pengerakan,” tambahnya.
Oh iya, SAE oli mesin yang dipakai 10W-30 untuk standarnya, walau bisa juga request versi full sintetik 5W-30.
Semuanya lansiran Idemitsu.
(BACA JUGA: Konsumen Elgrand Ajukan Tuntutan Hukum Soal Gak Ada Ban Serep, Ini Tanggapan Nissan Indonesia)
Untuk servis di bengkel resmi, pertama pada seribu dan 10 ribu kilometer tidak dikenakan biaya sepeserpun.
Selanjutnya untuk kelipatan 10 ribu, 30 ribu, 50 ribu kilometer dan seterusnya akan ditagih Rp 1,128 juta termasuk penggantian oli mesin dan filter oli.
Pada 20 ribu, 60 ribu, 140 ribu dan 160 ribu km, harga jasa dengan suku cadangnya mencapai Rp 1,585 juta karena ada penggantian busi.
Lalu servis besar jatuh di kilometer 40 ribu, 80 ribu dan 100 ribu, sebesar Rp 2,2 juta karena termasuk penggantian fiter udara, engine coolant dan cairan rem.
Penggantian oli transmisi manual dan otomatis jatuh pada kilometer 120 ribu, sedangkan bagi yang meminang versi CVT ada di kilometer 100 ribu.
“Kalau GL CVT, juga melihat tingkat deteriorasinya yang ditentukan berbagai macam sensor. Jika sudah waktunya ganti, maka bisa saja oli CVT diganti sebelum kilometer 100 ribu,” tutup Aris. (Tomo/Otomotifnet.com)