Otomotifnet.com - Nissan Grand Livina berstatus bekas atau second, belakangan jadi incaran first buyer, alias pembeli mobil untuk pertama kali.
Pasalnya, harga bekasnya yang kini di rentang Rp 70-140 juta (rakitan 2010-2014), cukup terjangkau dan menjadi alternatif ketimbang memboyong mobil LCGC (Low Cost Green Car).
Hal ini diamini oleh Heri Sulistiyo, selaku Marketing Satria Mobil, gerai mobil bekas (mobkas) di Jl. Meruya Ilir Raya No.49, Meruya Utara, Jakbar.
“Iya, rata-rata yang nyari adalah pembeli mobil pertama kali. Unitnya cepat laku, karena cukup banyak yang nyari,” kata Heri.
Tak heran kalau pedagang mobkas juga tertarik menjual MPV yang diklaim senyaman sedan ini. “Dalam sebulan saya bisa jual 3 unit Grand Livina. Pangsa pasarnya sekitar 20 persen dari total
penjualan,” sebut Leovan Widjaja, bos gerai mobkas Auto11, di Karawaci, Tangerang, Banten. (Harryt/Otomotifnet.com)
SEJARAH GRAND LIVINA
Nissan Grand Livina mengaspal di Tanah Air sejak 2007 silam.
Low MPV Nissan ini punya berbagai varian, di antaranya 1.5 SV, 1.5 XV, 1.8 XV, 1.8 Ultimate, X-Gear, dan paling terbaru adalah Special Version.
Yup, MPV ini punya 2 varian mesin dan transmisi.
Untuk mesin berkode HR15DE berkapasitas 1.500 cc, dipakai pada tipe SV, XV, dan X-Gear.
Sedangkan mesin 1.800 cc dengan kode MR18DE digunakan pada tipe Ultimate, 1.8 XV dan Ultimate XV.
Transmisi yang tersedia ada 5-speed manual, 6-speed manual untuk varian 1.800 cc, dan 4-speed automatic tersedia untuk kedua varian.
Perkara performa mesin 1.500 cc-nya, mampu menghasilkan tenaga 109 dk dengan torsi maksimal 143 Nm.
Sedangkan mesin 1.800 cc dapat menyemburkan tenaga 124 dk dan torsi maksimal 174 Nm.
(BACA JUGA: Dilema, Ayam Tetangga Naik Ke Atas Mobil, Saran Dari Orang-Orang Malah Bikin Senyum)
Pada tahun 2011, NMI meluncurkan versi facelift.
Perubahannya tidak banyak, hanya pada gril dan bumper depan dengan desain yang lebih sporti.
Variannya juga mengalami penambahan, yakni tipe S dan High Way Star (HWS).
Varian S merupakan versi termurah dengan bumper bagian bawah berwarna hitam di sekitar lubang fog lamp.
Tipe HWS sudah menggunakan body kit dan terdapat airbag untuk pengemudi.
Sementara tipe Ultimate memiliki airbag untuk pengemudi dan penumpang.
Namun tipe 1.8 XV dan 1.8 Ultimate dihentikan produksinya.
Perbedaan juga pada pelek tidak lagi palang 6, melainkan pakai model bintang 5 dengan palang yang terbelah menyerupai kipas.
Lalu pada tahun 2013, NMI menyegarkan kembali MPV ‘gacoannya’ dengan nama All New Grand Livina dan All New Livina X-Gear.
(BACA JUGA: Nopolnya B33390, Sudah 13 Tahun Enggak Ganti Ban, Pemilik Masih Nanya Perlu Ganti Enggak)
Kali ini sudah tidak diproduksi varian 5-seater.
Sektor eksterior banyak mengalami perubahan, terlihat pada desain lampu baru beserta bumper yang agak menyudut, berbeda bentuk dari pendahulunya.
Untuk dapur pacu masih mengandalkan mesin yang sama yakni HR15DE, namun mesin tersebut sudah ditambah teknologi Twin Dual Injector dan VTC, yang diklaim menambah irit konsumsi bahan bakar.
Untuk varian transmisi otomatis mengalami penyempurnaan, kini menggunakan transmisi otomatis berteknologi Xtronic CVT (Continuously Variable Transmission).
Kemudian untuk tipe X-Gear tahun 2013, sudah tidak lagi menggunakan sasis pendek, melainkan menggunakan sasis Grand Livina.
Meskipun MPV beraura crossover ini menggunakan tubuh yang lebih panjang, aksesori berupa body cladding, over fender dan roof rail tetap ada.
Di pertengahan bulan September 2013, NMI kembali meluncurkan Tipe X-Gear dengan varian 5-penumpang lagi dengan fitur sama persis dengan X-Gear 7-penumpang.
(BACA JUGA: Test Drive New Grand Livina 1.5 XV A/T, Makin Elegan Makin Dewasa)
Terakhir pada 2018 bersamaan dengan gathering konsumen bertajuk Nissan LivinAlife di Serpong, Tangerang (10/3).
PT NMI memberikan pilihan Grand Livina Special Version.
Dibanderol Rp 220 juta, tampilannya lebih segar.
Mulai dari penambahan aero kit depan, samping dan belakang dengan hiasan baja tahan karat, dan rear roof spoiler dwi warna.
Daytime running light juga ditambahkan untuk memberikan aksen penuh gaya yang berfungsi untuk meningkatkan visibilitas kendaraan.
(BACA JUGA: Komparasi All New Avanza Vs Ertiga Vs All New Xenia Vs Grand Livina (Bag.8) Kesimpulan)
“Peleknya pakai alloy wheel 16 inci, side skirt dan rear bumper dilengkapi chrome body moulding. Untuk interiornya, center cluster memliki silver ornamen dan audio steering."
"Nissan Grand Livina masih menjadi kontributor utama kami. Hingga saat ini (10/3) sudah terjual 2.230 unit seluruh Indonesia,” sebut Budi Nur Mukmin, GM Strategi Pemasaran dan Perencanaan Produk NMI.
Ubahan ini tampaknya sebagai upaya memperpanjang usia Grand Livina di tanah air.
Sambil menunggu terwujudnya penerus yang digadang-gadang bakal mengambil platform Mitsubishi Xpander.
Di mana Nissan-Mitsubishi dan Renault tergabung dalam aliansi global, yang memungkinkan saling bertukar platform.
(BACA JUGA: Test Performa Nissan Grand Livina Highway Star Autech 1.8 A/T)
HARGA PASARAN DAN TIPE FAVORIT
Soal harga, untuk rakitan di bawah 2010 harganya di rentang Rp 70-95 juta.
“Sedangkan untuk tahun lebih muda, semisal 2013, berkisar Rp 130 jutaan. Untuk tipe terlaris adalah Ultimate CVT,” kata Heri Sulistio, Marketing Satria Mobil.
Tahun muda menjadi incaran, pasalnya tak banyak pe-er yang wajib dibenahi.
“Pasaran Grand Livina tahun 2011-2012 berkisar Rp 100-120 juta. Tipe terlaris adalah XV CVT,” beber Leovan Widjaja, pemilik Auto11, seraya bilang besaran pajaknya berkisar Rp 2,5 juta per tahun.
PROBLEM KHAS NISSAN GRAND LIVINA
Perhatikan problem teknis yang kemungkinan dapat mengganggu, terutama versi lansiran awal sebelum Anda memutuskan untuk meminang Nissan Livina.
“Pada versi lansiran di bawah tahun 2009, pernah terjadi kasus fuel pump error, yang mengakibatkan jarum indikator di meter cluster tidak pernah menunjuk ke titik F,” ungkap Ferdy, ketua Umum Nissan Livina Club (NLC).
(BACA JUGA: Mengenal Nissan Livina XR)
Pada saat itu langsung diatasi NMI dengan mengganti secara cuma-cuma, fuel pump satu set dengan pelampungnya.
Lantas bagaimana bagi pemilik Grand Livina lawas yang belum sempat melakukan penggantian?
“Fuel pump versi revisi sudah banyak tersedia, harganya kurang lebih Rp 1,6 juta,” bilang Santoso dari Arena Nissan, bengkel dan toko spare part spesialis Nissan di Cinere Autopart, Depok.
Kemudian jika melintasi jalan bergelombang dan terdengar bebunyian seperti menderit.
Ini bisa dicurigai berasal dari area suspensi.
Sumbernya karet dudukan per bagian bawah yang kemungkinan telah getas dan menyebabkan per langsung beradu dengan mangkok yang juga berbahan besi.
Kalau sudah begini, ada cara untuk mengatasinya.
“Harga karet dudukan per Grand Livina berada di kisaran Rp 400 ribu,” terang Santoso lagi.
Wajib waspadai juga kabel fleksibel pada setir yang bisa saja terputus karena umur pakai.
“Ketika kabel tersebut terputus, maka klakson, lampu-lampu dan airbag tidak akan berfungsi,” ungkap Ferdy yang pernah mengalami masalah ini.
Harga komponen housing steer ini terbagi menjadi non airbag dengan banderol Rp 1,6 juta dan airbag seharga Rp 1,9 juta.
Terakhir, harap perhatikan urusan pemilihan oli mesin.
Standarnya menggunakan spesifikasi 10W-30.
Namun karena menginginkan sirkulasi yang ringan, terkadang kekentalan 5W-30 dipilih.
Tetapi jangan heran bila oli dengan spek ini lebih cepat habis.
“Iklim di sini yang panas membuat kerja mesin menjadi semakin berat, panas dan jugamemperbesar resiko menguapnya oli,” wanti Ferdy.
Bila bersikukuh mengandalkan oli encer ini, maka jadwal penggantian wajib dipersingkat. Paling tidak setiap 5.000 km.
(BACA JUGA: Grand Livina Pake Washer Innova, Semburan Lebih Rata)
Seperti umumnya mobil dengan pintu belakang besar, tentu beban engselnya cukup berat menahan pintu.
Utamanya setelah digunakan puluhan ribu kilometer jarak tempuhmya.
“Baut-baut engsel, sokbreker dan pengait perlu diperiksa,” tutur Sugiyanto dari bengkel Pondok Motor di Jatiwaringin, Jakarta Timur.
Jika tidak saat bergerak karet-karet pintu akan mengeluarkan bunyi bergesekan.
Setel pintu pada bengkel resmi atau ahli pintu.
Sementara bila sokbreker bagasinya sudah mulai lemah, maka kemampuannya dalam menopang bagasi akan berukurang atau hilang sama sekali.
Efeknya, pintu bagasi tak dapat ditahan ketika sedang terbuka secara optimal.
Solusinya, bisa dengan mengganti sokbreker bagasi dengan yang baru.
Harganya cukup bervariasi, yakni mulai dari Rp 200 ribuan hingga Rp 500 ribuan sepasang.
(Tomo/Otomotifnet.com)
PERAWATAN DAN HARGA SPAREPART
Punya mobil dengan populasi banyak memang ada keuntungan tersendiri, yaitu segi perawatan dan ketersediaan suku cadang yang mudah, baik di bengkel spesialis maupun resmi.
Nah, berlaku juga buat Grand Livina. Ada 2 jenis mesin, perawatannya juga berbeda.
“Untuk yang 1.500 cc dan 1.800 cc, saat servis yang berbeda hanya yang berhubungan dengan mesin, seperti koil dan fan belt."
"Milik GL 1.8 lebih mahal daripada GL 1.5. Sedangkan untuk kaki-kaki dan yang lainnya, sama saja,” jelas Aris Wijarnako, Service Advisor Nissan Bintaro, Tangsel.
Soal interval perawatan rutin, menurut Aris anjuran bengkel cukup 10 ribu km sekali.
“Kalau jarang dipakai, sebaiknya setiap 6 bulan selalu rutin untuk ganti oli karena ditakutkan ada
pengerakan,” tambahnya.
Oh iya, SAE oli mesin yang dipakai 10W-30 untuk standarnya, walau bisa juga request versi full sintetik 5W-30.
Semuanya lansiran Idemitsu.
(BACA JUGA: Konsumen Elgrand Ajukan Tuntutan Hukum Soal Gak Ada Ban Serep, Ini Tanggapan Nissan Indonesia)
Untuk servis di bengkel resmi, pertama pada seribu dan 10 ribu kilometer tidak dikenakan biaya sepeserpun.
Selanjutnya untuk kelipatan 10 ribu, 30 ribu, 50 ribu kilometer dan seterusnya akan ditagih Rp 1,128 juta termasuk penggantian oli mesin dan filter oli.
Pada 20 ribu, 60 ribu, 140 ribu dan 160 ribu km, harga jasa dengan suku cadangnya mencapai Rp 1,585 juta karena ada penggantian busi.
Lalu servis besar jatuh di kilometer 40 ribu, 80 ribu dan 100 ribu, sebesar Rp 2,2 juta karena termasuk penggantian fiter udara, engine coolant dan cairan rem.
Penggantian oli transmisi manual dan otomatis jatuh pada kilometer 120 ribu, sedangkan bagi yang meminang versi CVT ada di kilometer 100 ribu.
“Kalau GL CVT, juga melihat tingkat deteriorasinya yang ditentukan berbagai macam sensor. Jika sudah waktunya ganti, maka bisa saja oli CVT diganti sebelum kilometer 100 ribu,” tutup Aris. (Tomo/Otomotifnet.com)
KISARAN HARGA SPARE PART
Busi (satuan) Rp. 92.500
Filter oli Rp. 27.500
Filter udara Rp 92.500
Kampas rem depan Rp. 281.000
Kampas rem belakang Rp. 251.000
Sokbreker depan (sepasang) Rp. 650.000
Sokbreker belakang (sepasang) Rp. 350.000
Fan belt & power steering Rp. 168.500