Otomotifnet.com – Regulasi untuk balap reli dan sprint reli kembali mengalai perubahan, terutama di kelas F1.
Pada musim kejuaraan 2018, regulasi berubah yang awalnya memiliki kapasitas mesin 0-1.200 cc menjadi 1.400 cc.
Untuk musim balap 2019, regulasi tersebut kembali berubah, dengan kapasitas mesin dinaikkan.
Jadi, untuk musim 2019, mobil-mobil yang berlaga di reli dan sprint reli kelas F1 berkapasitas mesin 0-1.500 cc.
“Usulan perubahan ini sudah kita sampaikan ke IMI Provinsi jauh-jauh hari. Kemudian dibahas dalam Rakornis dan sudah disampaikan perubahan tersebut,” ucap Hervian Soejono, Ketua Komisi Olahraga Mobil untuk Sprint Rally, IMI Pusat.
(BACA JUGA: Teaser Misterius Kawasaki Membingungkan, Ada Kaitan Dengan Ninja 125)
Rakornis sendiri telah diselenggarakan di salah hotel di Jakarta Selatan (18-19/9/2018).
Nantinya, perubahan regulasi ini akan disahkan saat Rakernas yang akan berlangsung pada Desember mendatang.
Tentu tidak serta merta pihak Komisi Sprint Rally dan Rally (dijabat oleh Rifat Sungkar, red) PP IMI melakukan perubahan tersebut.
“Kami sudah hitung dan pikirkan matang-matang. Kita juga sudah tunggu selama beberapa tahun peserta di kelas F1 ini meningkat," tutur Rifat Sungkar.
"Tapi ternyata tidak juga. Salah satu perhitungan kita melebarkan sampai ke 1.500 cc, untuk menarik minat APM masuk ke balap dan peserta bisa lebih banyak,” imbuh Rifat Sungkar.
(BACA JUGA: Indonesia Di Hati Pembalap MotoGP, Wujud Peduli Bencana Alam Sulawesi Tengah)
Masih menurut Rifat, cukup banyak agen pemegang merek (APM) yang punya mobil-mobil berkapasitas 1.500 cc.
Dengan adanya perubahan ini, komunitas pereli di F1 merasa keberatan.
Alasannya jelas, karena cc yang semakin dilebarkan membuat mobil-mobil peserta jadi kurang bisa bersaing.
“Kalau gue pribadi, komitmen untuk terus ikut di F1 ini. Terlihat perubahan tahun lalu, gue juga ikutin," ungkap Yoyok yang menggunakan Suzuki Splash di kelas F1.
(BACA JUGA: Akhirnya! Jorge Lorenzo Dapat Izin Balap Di MotoGP Thailand)
"Tapi kasihan teman-teman lain yang mobilnya baru ngebangun lagi, kayak Suzuki Swift lama. Akan sulit melawan mobil-mobil yang sejak awal sudah 1.500 cc,” imbuh Yoyok.
Ditambahkan olehnya, karena hobi, maka untuk riset mobil juga butuh waktu serta pengeluaran dana yang tidak sedikit.
Keberatan komunitas juga karena mobil-mobil yang sudah sejak awal 1.500 cc lebih mudah mencari part kompetisinya.
Sedangkan mobil-mobil berkapasitas di bawah itu, yang masuk kategori city car, agak sulit mencari part kompetisi.