Otomotifnet.com - Aturan perluasan ganjil-genap menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak memberikan dampak positif.
Menurut Gubernur DKI penjualan mobil bekas (mobkas) malah meningkat, yang sejatinya turun karena pembatasan tersebut.
Menurut pandangan Herjanto Kosasih, pengelola Mobkas di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga 2, penjualan mobkas akan terus meningkat.
Terlebih lagi, sarana transportasi umum di Ibu Kota ini masih belum mumpuni.
(BACA JUGA: Selisih 70 CC, Ini Bedanya Yamaha R3 dan R25)
"Jadi otomatis masyarakat memilih membeli mobil bekas. Harganya terjangkau dan juga bisa menemani untuk beraktivitas," kata Herjanto Kosasih dihubungi Kompas.com belum lama ini.
Herjanto Kosasih menjelaskan, sarana transportasi umum diperbanyak dan diperbaiki pelayanannya sehingga masyarakat merasa lebih nyaman dan aman.
Otomatis, penjualan mobil bekas akan terpengaruh karena konsumen lebih memilih transportasi massal ketimbang bawa kendaraan sendiri.
(BACA JUGA: KYT Luncurkan Helm Baru Khusus Balap, Ada Dua Pilihan Tipe)
"Kalau kondisinya seperti ini, mobil bekas tetap akan digemari oleh masyarakat. Meskipun ada aturan ganjil-genap juga tidak akan berpengaruh, begitu juga dengan ERP," beber Herjanto Kosasih.
Menurut dia, dalam satu bulan di WTC Mangga 2 bisa menjual kurang lebih 2.400-an unit, setelah ada kebijakan ganjil-genap, justru meningkat menjadi 2.600-an unit per bulan.
"Artinya mobil bekas masih menjadi pilihan dan juga alternatif buat masyarakat," imbuhnya.
(BACA JUGA: Honda CR-V Baru Terjun Ke Jurang, Pengendara Yang Juga Model Kritis)
Selain Herjanto, salah satu pedagang mobkas di WTC Mangga 2 lantai 9 yang identitasnya tidak mau disebutkan, menambahkan bahwa dampak kebijakan ganjil-genap malah dirasakan positif buat pengusaha mobkas.
"Mobil yang Rp 100 jutaan yang laku, kalau di rumahnya sudah punya pelat nomor genap belinya yang ganjil, dan juga sebaliknya," kata pedagang mobkas itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penyebab Mobil Bekas Masih Jadi Idola di Jakarta"