Otomotifnet.com - Umumnya Mitsubishi Lancer yang jadi pilihan untuk diconvert jadi Lancer Evolution, yaitu produksi tahun '93 hingga '96 (dikenal sebagai Evo III) dan '97-'01 (Evo IV).
Namun tidak dengan yang satu ini.
"Saya pengin beda dari yang lain," ujar si owner yang hanya mau disapa Oki ini.
Yup, Oki malah lebih memilih Lancer Cedia yang tidak sepopuler generasi sebelumnya, untuk diubah tampilannya jadi Lancer Evolution.
"Saya memang sudah kepikiran mau convert mobil ini jadi Evo VIII. Mulai dari eksterior, interior, sampai mesinnya juga," bilangnya dengan logat Malang yang khas.
Perjuangan Oki patut diacungi jempol, butuh waktu 3 tahunan untuk menjadikan mobilnya dari bahan sampai jadi seperti yang Anda lihat fotonya di halaman ini sekarang.
"Bisa dibilang semua part asli Evo VIII. Lumayan lama ngelengkapinnya," tukas Oki. (Kyn/Otomotifnet)
(BACA JUGA: Ditinggal Kerja Dua Tahun Gaya Modif Mitsubishi Lancer EX Ini Ketinggalan Zaman)
Eksterior Orisinal Evo VIII
Oki rela beberapa kali pergi ke negeri tetangga, guna berburu body part orisinal Evo VIII.
Mulai dari bagian depan sampai belakang.
"Kap mesin, bumper depan belakang, sepatbor depan belakang, lampu-lampu, sampai pintu belakang orisinal Evo VIII nih!" serunya bangga.
Cuma kaca-kaca yang belum pakai punya Evo VIII ya?
"Iya, ada sih yang nawarin. Cuma masih mikir cara bawa ke sininya, ngeri pecah di jalan," tutur Oki.
Engine Swap
Kepalang tanggung, mesin asli Lancer Cedia diturunkan untuk kemudian diganti dengan mesin legendaris Evo, yaitu 4G63T.
Namun Oki memilih merubah posisi mesin jadi segaris, karena akan diubah menjadi RWD (Rear Wheel Drive).
"Rencananya buat ngedrift," bisiknya.
Blok mesin diganti dengan seri 4G64 dengan stroker kit, yang membuat kapasitas mesin meningkat jadi 2.400 cc.
"Jeroan mesin juga banyak yang diganti untuk mendukung performa mesinnya," sebut Oki.
Turbo bawaan Evo diganti dengan lansiran God Speed GT42 yang lebih besar dengan intercooler Apex'i.
Sayang karena baru jadi, Oki belum sempat melakukan dyno test untuk mengetahui power mesinnya saat ini.
Pakai Gardan Toyota Hilux
Karena gerak roda jadi tarikan belakang, maka harus pakai gardan yang bisa mengimbangi putaran mesin yang sudah berkompresi tinggi.
"Awalnya pakai gardan ori Evo tapi gak kuat juga akhirnya, cari-cari malah cocoknya pakai punya gardan Toyota Hilux yang bisa ngimbangin mesinnya," seru pria 35 tahun ini.
Sekalian juga dibuatkan sistem RWD 4 link untuk mendapatkan grip yang lebih baik pada saat drift nanti.
(BACA JUGA: AC Double Blower Xpander Bau Tak Sedap? Curigai Evaporator Di Plafon)
"Selain itu, camber juga lebih mudah disetting," ucapnya.
Pemasangan gardan ini membuat Oki harus merubah total dek bagasinya.
"Harus naik dan ruang untuk bannya jadi lebih lebar," bilang Oki.
Interior Buat Drifting
Melirik ke interior, dasbor sudah diganti dengan kepunyaan Evo VIII.
Jok pakai bucket seat Sparco Sprint di kanan dan Sparco tipe lain di kiri.
Lalu setir pakai OMP suede deep corn 3 spoke, agar tidak licin saat dipegang.
Rollbar 6 titik juga sudah dipasang berikut tabung pemadam Sparco di belakang.
Aki juga pindah ke dek belakang untuk keamanan.
Data Modifikasi
Eksterior :
Convert ke Lancer Evolution VIII, repaint kuning
Interior :
Bucket seat Sparco Sprint, setir OMP suede 3 spoke deep corn, dasbor Lancer Evo VIII, rollbar 6 titik, tabung pemadam Sparco, handbrake drift
Mesin :
Swap 4G63T, blok 4G64, stroker kit 2.400 cc, Haltech PS1000, God Speed GT42 turbo, intercooler Apex'i, piston Wiseco, H Beam Conrod, King bearing, custom stainless exhaust, custom stainless piping, custom 100 mm throttle body, adjustable cam pulley, open filter K&N, Ori Turbo Smart 38 mm wastegate
Kaki-kaki :
Rota 18x9+10 inci, ban Achillez ATR-K Sport 225/40R18, coil over Bilstein depan, coilover Cusco belakang, 4 link custom, gardan Hilux, rem belakang double kaliper
Plus : Konversi dan engine swap yang beda
Minus : Masih dalam tahap penyempurnaan