Otomotifnet.com - Jika kita melihat sekitar lima tahun ke belakang, fenomena kejuaraan speed offroad di Indonesia masih diramaikan dengan pembalap yang mengandalkan Jimny.
Mereka terjun di kelas 1000 cc dan Jeep Cherokee di kelas 6 silinder, yang terbagi dalam beberapa kelas.
Sementara kendaraan tubular bermesin besar seperti V8 masih bisa dihitung jari sebelah tangan.
Kelebihan Atau Kekurangan? Mesin Nissan March 1.200 Cc Pantang Diutak-Atik
Tidak dipungkiri pula jika ingin menyaksikan kendaraan speed offroad berterbangan saat jumping di table top, kelas 6 silinder berisi Jeep Cherokee lah yang paling ditunggu.
Tetapi sekarang berbeda.
Para pembalap speed offroad dengan mesin-mesin berkapasitas besar yang berjibaku di kelas FFA menjadi primadona yang ditunggu aksinya.
Dari total jarak 5 kilometer untuk standar trek speed offroad di Indonesia, rata-rata mampu dilibas kurang dari 3,5 menit!
Selain tingginya kecepatan di lintasan, suara yang menggelegar dan jumping yang semakin tinggi dan jauh, menjadikan kelas FFA sebagai tontonan yang ditunggu-tunggu.
Kijang Innova Menipu, Tampang Kalem, Mesin 6 Silinder
Karakter dan desain trek speed offroad yang kian hari makin membutuhkan mesin bertenaga besar.
Ini menjadi salah satu alasan para pembalap di kelas neraka ini untuk upgrade mesin, ke kapasitas yang lebih besar dan lebih kencang.
Seperti armada dari kubu Jhonlin Racing Team.
Beberapa kendaraan tubularnya yang berlaga di kelas FFA sudah banyak yang mengusung mesin V8 Chevrolet LSX.
Lalu LS7, dan LS3, dan ada juga yang mengandalkan mesin V8 1-UZ keluaran Toyota.
Mesin in-line favorit dari Toyota masih dipegang oleh 2JZ.
Mesin Jeep Wrangler Makin Kecil, Hascar Percaya Diri Jual Di Sini
Bahkan menurut kabar, tenaga yang dihasilkan dari mesin LSX yang terpasang di kendaraan tubular milik H. Sam, menembus angka 1000 dk.
Wow…kejamm.
Tidak melulu mesin berkapasitas besar yang diandalkan oleh pembalap speed offroad terkini, aplikasi forced induction seperti turbo atau supercharge juga bisa dijumpai di kelas FFA yang terbagi dalam FFA4, 6, dan 8 silinder.
Mari kita lihat mesin-mesin monster yang menjadi favorit dipakai cakar-cakaran di ajang speed off road.
2JZ-GTE
Mesin ini memang terkenal tahan banting untuk ‘diperas’ demi mendapatkan tenaga dahsyat.
Konfigurasi 6 silinder, DOHC berkapasitas 3.000 cc ini dipersenjatai dua buah turbocharger.
Tenaga standarnya mencapai 280-300 hp. Anda tinggal mengganti turbocharger dengan ukuran lebih besar, maka tenaga akan mudah untuk mencapai 500 hingga 600 hp.
Jebakan Nikmat Mesin V8, Range Rover 4.6 HSE Membuai
Bahkan dengan opsi tuning yang advance, bisa mencapai 800 hingga 1.200 hp!
Mesin 2JZ-GTE sendiri digunakan pada Toyota Aristo dan Supra RZ.
Namun layaknya mesin dengan dukungan turbocharger, ketika sudah menggunakan turbo ukuran besar, maka akan terasa ‘laggy’.
Untuk itu, umumnya disiasati dengan menggunakan stroker kit demi menambah kapasitas mesin.
Mengenal EGR di Mesin Pajero Sport, Suka Ditutup, Tapi Bahaya
Stroker kit yang terpasang umumnya bisa meningkatkan kapasitas mesin hingga 3.300 cc.
Tujuannya, untuk mendapatkan torsi lebih baik pada putaran bawah ketika turbo belum mencapai fase full spool.
1UZ-FE
Satu lagi mesin Toyota yang favorit untuk digunakan di berbagai ajang kompetisi, termasuk speed offroad.
Mesin V8 dengan konstruksi crossplane ini berkapasitas 4.000 cc, DOHC dan naturally aspirated.
Mesin 1UZ-FE digunakan pada Toyota Corwn Majesta dan Lexus SC400. Tenaga standarnya sudah cukup mumpuni, yakni 251 hp dan torsi 353 Nm.
Layaknya karakter mesin V8, torsi pada putaran bawah memang melimpah.
Namun ketika digunakan pada kompetisi, kemampuannya bisa dimaksimalkan dengan penambahan peranti forced induction, baik turbocharger maupun supercharger.
Tenaganya pun bisa naik secara sangat signifikan.
Namun layaknya mesin naturally aspirated, kekuatan komponen internal mesin sangat terbatas ketika harus meladeni tekanan dari turbo atau supercharger.
Sehingga penguatan pada piston dan setang piston mutlak diperlukan.
GM LS3
Pertama digunakan pada Chevrolet Corvette C6 Z06 pada 2008.
LS3 merupakan bagian keluarga mesin V8 LS series yang menggunakan material aluminium pada blok dan kepala silinder.
Kapasitasnya mencapai 6.200 cc dengan perbandingan kompresi cukup tinggi, yakni 10,7:1.
Tenaga puncaknya mencapai 430 hp dan torsi 575 Nm.
Karakternya memang khas mesin V8 bonsgor, torsi pada putaran bawah begitu melimpah yang justru menyulitkan pengendaliannya.
Di Amerika, juga tersedia supercharger kit yang membuatnya lebih beringas.
GM LS7
Mesin V8 yang sedang naik daun serta menjadi favorit baru di kalangan speed offroader.
Mesin LS7 ini dibuat oleh General Motors dan menjadi salah satu keluarga mesin V8 GM yang menggunakan material aluminium pada blok dan kepala silinder.
Kekuatan utamanya adalah kapasitas mesin yang super besar, yakni 7.000 cc yang diambil dari keluarga mesin big block GM, 427.
Korter Blok Mesin Dilarang Asal, Bisa Berakhir Ngebul
Mesin V8 ini sudah menggunakan material titanium pada setang piston dan valve-nya.
Sementara pistonnya menganut hypereutectic. Sehingga memiliki bobot yang ringan.
Tenaga standarnya mencapai 505 hp dan torsi 640 Nm. Namun dengan tambahan supercharger atau twin turbo, tenaga dengan mudah naik menjadi 600 hingga 1.000 hp.
GM LSX
GM LSX sendiri merupakan pengembangan dari LS7 yang dikhususkan untuk keperluan motorsport.
Bedanya, LSX menggunakan blok mesin dari cast iron, sehingga diklaim jauh lebih kuat.
Tersedia dari kapasitas 364 cu.in (6.000 cc) hingga 511 cu.in (8.200 cc). LSX diklaim kuat dihajar hingga 2.500 hp, lantaran dibekali dengan komponen internal heavy duty.