Dyno Shockbreaker, Pengukuran Pascabongkar Bukan Langsung Pakai

Parwata - Sabtu, 8 Desember 2018 | 19:00 WIB

Dyno Shockbreaker Untuk Dapatkan Hasil Optimal (Parwata - )

Begitu juga dengan shockbreaker.

Setelah servis, pasti rasa shockbreaker akan terasa normal dan cenderung normal.

Padahal belum tentu, menurut Alfian kerja shock akan lebih berat saat velocity, atau aliran oli di dalam tabung shock bergerak cepat.

(BACA JUGA:Oli 20WT Dan 40WT, Rebound Sokbreker Depan Jadi Lambat Atau Cepat )

“Pada saat shock digerakan di kecepatan tinggi, biasanya baru ketahuan apakah valving pada shock itu berfungsi normal,” terangnya.

DETEKSI COMPRESS DAN REBOUND

Contohnya bila shock dipompa menggunakan berat badan kita, pasti rebound dan kompresinya akan berfungsi normal.

Tapi begitu dipompa pada kecepatan tinggi dengan interval yang sangat berdekatan, di sini akan terdeteksi fungsi shock secara keseluruhan.

Rindra/OTOMOTIF
Baiknya melakukan dyno shock setelah melakukan servis . Tapi tak menutup kemungkinan juga untuk mengetahui kondisi shock untuk kebutuhan setting suspensi

(BACA JUGA:Begitu Bantingan Mulai Tidak Enak, Deteksi Sokbreker Bermasalah )

Kadang baik kompresi atau rebound shock akan cenderung melemah saat dipompa dengan cepat.

“Saat shock mendapat tekanan yang semakin kuat dan cepat. Baru akan ketahuan valving shock, baik compress atau kompresi maupun rebound, bermasalah atau tidak.

Valving shock ini bisa terdeteksi kalau menggunakan alat dyno shockbreaker,” jelas Jejen yang juga dari ZAD.