Otomotifnet.com - Kelas Moto2 akan memakai mesin 765 cc 3 silinder dari Triumph menggantikan mesin 600 cc 4 silinder dari Honda musim depan.
Ditambah lagi, musim depan Moto2 juga menggunakan perangkat elektronik seragam dari Magneti Marelli.
Dengan dua perubahan besar itu, Moto2 diyakini akan semakin mendekati MotoGP.
Hal itu sedang jadi trending topic di kalangan GP Mania saat ini, baik fans dan orang-orang yang berkecimpung langsung.
(Baca Juga : Ada Fitur MotoGP Tak Diberi Ke Moto2, Padahal Sama-Sama Pakai Magneti Marelli)
Sam Lowes dan Tom Luthi adalah orang yang sudah balapan di kelas MotoGP, kelas Moto2 dengan mesin lama, dan akan balapan dengan mesin baru di musim depan.
Jadi, cocok dan akurat dengar kata keduanya.
"Kecepatan saat di tengah tikungan lebih lambat saat aku memakai mesin Honda," kata Sam Lowes dikutip dari Crash.net.
"Tapi kecepatan keluar dan masuk tikungannya sudah lebih cepat," tambahnya.
(Baca Juga : Motor Moto2 Dibikin Mirip MotoGP, Ini Daftar Peranti Barunya)
Lowes memang tidak berani menyamakan persis dengan MotoGP, tapi rasanya mirip.
"Oke memang bukan MotoGP, ini cuma 130 dk, tapi rasanya lebih mirip MotoGP dibandingkan saat dengan mesin Moto2 Honda," sambungnya.
Untuk masalah menikung, memang masih ada plus minusnya dibanding mesin Honda.
Tapi dengan mesin baru ini Lowes merasa lebih baik.
(Baca Juga : Curhat Pembalap Moto2, Suka Dipanggil Adik Valentino Ketimbang Namanya)
Selain itu, pergantian gigi juga lebih cepat dan rpm tinggi lebih mudah didapat.
"Lalu dengan mesin Honda setiap orang hampir sama racing line-nya, sekarang kau bisa melakukan mengubahnya," jelasnya.
Dengan itu, Lowes yakin akan terjadi lebih banyak pertarungan dan salip-menyalip di Moto2 2019.
Tom Luthi juga sependapat dengan Sam Lowes.
(Baca Juga : Power Mesin Triumph di Moto2 Meledak-ledak, Langkahi Honda)
"Sekarang aku balik dan berpikir Moto2 akan mendekati MotoGP, tapi masih ada perbandingan kecepatan menikung dengan motor besar itu," kata Luthi.
"Ini memang masih Moto2, tapi ini bukan mesin 600 cc dan lebih banyak torsi dari Triumph saat menikung," sambungnya.
Luthi mengatakan senang dengan mesin baru ini.
Hanya saja, mesin baru ini memang lebih sulit dikontrol.
(Baca Juga : Dimas Ekky Melesat Di Tes Moto2 Jerez, Catatan Waktu Naik)
Torsi putaran bawahnya sangat besar, jadi akselerasinya lebih gila.
"Saat keluar tikungan, atau di apex, sangat sulit karena kau harus halus dan hati-hati," jelasnya.
Kemungkinan high side crash dengan mesin ini juga lebih besar.
"Itu karena sangat sulit dikendalikan, Anda harus kalem dan halus dengan tuas gasnya, ini baru dan kau harus menemukan caranya agar lebih mudah dikontrol," kata pembalap asal Swiss ini.