Bantingan Suzuki Ertiga Keras, Efek Ban atau Shockbreaker? Simak

Dok Grid - Jumat, 19 Juli 2024 | 14:03 WIB

Penyebab Bantingan Suspensi Suzuki Ertiga (Dok Grid - )

Otomotifnet.com - Salah satu pengguna Facebook, meminta saran di laman grup ERCI (Ertiga Club Indonesia).

Akun bernama Marwan Syah Indovers ini menyebutkan kalau ia memiliki Suzuki Ertiga keluaran 2013 yang sudah menempuh jarak 50 ribuan kilometer.

Mobilnya ini belakangan kalau dipakai di jalan jelek atau lewat polisi tidur, bantingan suspensinya terasa keras.

Lantas ia menanyakan apakah itu tanda sudah waktunya ganti shockbreaker?

Nah, mungkin Anda pun saat ini mengalami hal yang sama di mobil kesayangan.

Mau tahu kan apa penyebab bantingan suspensi terasa keras setelah mobil lama dipakai?

UMUR PAKAI SUSPENSI

Mungkin sudah banyak yang tahu kalau pengisian tekanan angin yang terlalu keras, juga dapat memicu bantingan kaki-kaki terasa keras.

Namun saat hal ini ditanyakan kepada pemilik akun tersebut, ia mengatakan kalau tekanan angin ban Eritiga-nya masih dalam batas normal, yaitu di angka 35 psi.

Lantas apa pemicunya?

Baca Juga: Cara Mengecek Kondisi Shockbreaker Mobil Diesel, Dijamin Efektif 

Rendy/OTOMOTIF
Tekanan angin yang terlalu keras, juga bisa memicu bantingan suspensi terasa keras

“Banyak faktor yang bisa menyebabkan bantingan suspensi terasa keras. Bisa karena usia pakai suspensi memang sudah memasuki batas optimalnya, alias sudah mulai lemah"

"Perlu diketahui, dalam kondisi pemakaian normal, umur pakai suspensi Ertiga umumnya mencapai di atas 3 tahun atau 50.000 kilometer"

"Lebih dari itu, kinerjanya akan mulai menurun,” bilang Purnomo, 4W Service Manager & Network Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Oh iya, suspensi di sini bukan hanya sokbreker saja loh, juga termasuk pernya.

“Per juga ada batasan usia pakainya. Jika sudah terlalu ‘lelah’, kemampuan pegasnya akan berubah"

"Kondisi tersebut juga bisa berdampak membuat bantingan suspensi terasa keras,” tambah Purnomo.

Dan tentunya kendala ini juga dapat terjadi di semua mobil.

Rendy/OTOMOTIF
Ban yang sudah mulai tipis kembangannya, akan membuat kemampuan membalnya berkurang

Ia pun mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan pula kinerja suspensi menurun sebelum waktunya.

Maksudnya, bisa saja sebelum usia pakai 3 tahun atau 50.000 km, kinerja suspensi terasa mulai enggak enak.

“Umur suspensi ditentukan oleh beberapa faktor. Antara lain kondisi jalan yang sering dilalui, seperti bergelombang (jalan rusak) atau berliku. Karena dapat mempengaruhi beban suspensi,” jelas Purnomo.

Beban atau loading yang sering dibawa pun bisa menyebabkan umur peranti suspensi cepat ‘keok’.

Misalnya sering bawa penumpang atau barang yang banyak dan sebagainya.

“Sering ngebut pun bisa mempercepat umur pakai suspensi. Karena otomatis pemakaian rem juga jadi sering".

Baca Juga: Ini Perbandingan Shockbreaker Mobil Tipe Gas dan Tipe Oli, Bagus Mana?

Dok OTOMOTIF
Kinerja sok dan per yang mulai menurun, dapat membuat bantingan suspensi terasa keras

"Nah, ketika melakukan pengereman itu lah, suspensi jadi terbebani, terutama bagian depan"

"Kalau di bagian belakang itu bila mobil sering stop and go di tanjakan,” tambahnya.

Lantas bagaimana kalau mobil jarang dioperasikan, alias cuma dipakai pas weekend aja?

“Ini juga bisa membuat suspensi jadi keras, terutama sokbrekernya. Sebab mobil yang jarang dipakai, akan membuat oli dalam sokbreker lama-lama jadi mengental, ini yang bikin bantingan sok jadi keras,” tukas Purnomo.

Ia menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan kaki-kaki dan suspensi minimal setiap 20.000 km.

“Selain sokbreker mulai lemah, kondisi kembangan ban yang sudah mulai tipis pun dapat membuat bantingan suspensi jadi terasa keras"

"Sebab, sifat membal ban jadi berkurang. Pemakaian dumper tambahan pada suspensi pun bisa menciptakan efek yang sama, lantaran jarak main sok jadi lebih sempit,” ucap Arief Rahmadi, Product Planning Specialist PT SGMW Motor Indonesia.

Oya, sokbreker keras tak jarang karena perasaan pengemudi. Sokbreker lemah biasanya justru lembek.

Ketika melintas speed trap dalam kondisi melaju kencang, sokbreker terasa keras.

Padahal karena pantulan baliknya terlalu cepat. Jadi seperti keras karena ada bunyi pantulan. 

Tapi kalau di jalan bergelombang maka mobil terasa limbung.

Baca Juga: Harus Tahu, Ini Gejala Awal Ball Joint dan As Roda Mobil Minta Ganti