Ternyata Jadi Murid Valentino Rossi Tak Dipungut Biaya, Lain Kata Kalau Sukses

Irsyaad Wijaya - Sabtu, 29 Desember 2018 | 21:00 WIB

Valentino Rossi dan anak didiknya di VR46 Academy (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Valentino Rossi memiliki sekolah balap bernama VR46 Academy.

Dari sana terlahir pembalap-pembalap berkelas yang bisa berkarier di MotoGP.

Seperti Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia dan masih banyak lainnya.

Pasti penasaran dong, berapa sih biaya untuk sekolah membalap di sana?

(Baca Juga : Sky Racing Team VR46 Luncurkan Livery Baru, Kok Nggak Ada Yang Beda?)

Beberapa orang pasti penasaran dengan rahasia VR46 Academy.

Terutama masalah sistem perekrutan, pendidikan atau latihannya, dan terakhir biaya sekolah balapnya.

Nah, tangan kanan Valentino Rossi yang juga jadi pelatih dan pengurus VR46 Academy, Carlo Casabianca, punya jawabannya.

Tidak ada biaya yang dipungut VR46 Academy ke pembalap binaannya.

(Baca Juga : Sohib Valentino Rossi Blak-blakan, Kans SKY Racing Team VR46 Ke MotoGP)

"Satu hal yang tidak banyak orang tahu bahwa pembalap yang masuk akademi tidak membayar apapun," kata Casabianca, dikutip dari Motosan.com.

"Mereka tidak membayar untuk nge-gym, untuk latihan di Misano, dan motor yang mereka pakai, tidak ada," jelasnya.

Casabianca menjelaskan, perekrutan pembalap memang ketat.

Tapi tidak menggunakan kekuatan uang agar atau standar uang tertentu agar bisa masuk.

Semua murni karena bakat, ketekunan, dan faktor lainnya.

(Baca Juga : Pembalap Muda Indonesia M Faerozi Digembleng Di Akademi Balap Valentino Rossi)

Yamaha Motor Racing
Yamaha VR46 Master Camp 6 (Hari ke-2): Fisio gym bareng pembalap MotoGP Franco Morbidelli.

Misalnya saja Franco Morbidelli, yang bisa dibilang contoh sukses VR46 Academy.

Morbidelli yang ayahnya meninggal dan mengalami keterbatasan ekonomi juga bisa masuk.

Makanya, pembalap-pembalap di VR46 Academy bagus-bagus, bukan milih pembalap anaknya orang berduit, murni karena bakat.

Hanya saja, jika pembalap sudah bisa menang atau sukses, akademi tetap mendapat dana dari para pembalap.

"Ketika pembalap mulai menang, mereka mendonasikan 10% hasilnya untuk akademi secara resmi, tapi tidak bisa dibilang untuk meraup untung, itu dipakai untuk masa depan pembalap yang ada di akademi sendiri," tambahnya.