"Satu hal yang tidak banyak orang tahu bahwa pembalap yang masuk akademi tidak membayar apapun," kata Casabianca, dikutip dari Motosan.com.
"Mereka tidak membayar untuk nge-gym, untuk latihan di Misano, dan motor yang mereka pakai, tidak ada," jelasnya.
Casabianca menjelaskan, perekrutan pembalap memang ketat.
Tapi tidak menggunakan kekuatan uang agar atau standar uang tertentu agar bisa masuk.
Semua murni karena bakat, ketekunan, dan faktor lainnya.
(Baca Juga : Pembalap Muda Indonesia M Faerozi Digembleng Di Akademi Balap Valentino Rossi)
Misalnya saja Franco Morbidelli, yang bisa dibilang contoh sukses VR46 Academy.
Morbidelli yang ayahnya meninggal dan mengalami keterbatasan ekonomi juga bisa masuk.
Makanya, pembalap-pembalap di VR46 Academy bagus-bagus, bukan milih pembalap anaknya orang berduit, murni karena bakat.
Hanya saja, jika pembalap sudah bisa menang atau sukses, akademi tetap mendapat dana dari para pembalap.
"Ketika pembalap mulai menang, mereka mendonasikan 10% hasilnya untuk akademi secara resmi, tapi tidak bisa dibilang untuk meraup untung, itu dipakai untuk masa depan pembalap yang ada di akademi sendiri," tambahnya.