Dengan rumus di atas, berarti 3,14 x (25 x 25) x 55.
Didapatkan angka 107.937,5.
Hasil tersebut dibagi 1000 maka ketemu angka 107,9375 atau dibulatkan 108 cc.
Hal ini berguna saat Anda ingin melakukan bore up atau stroke up, karena dengan mengetahui diameter piston yang diganti, Anda bisa memperkirakan kubikasi motor akan naik berapa cc.
Tapi rumus menghitung kubikasi mesin enggak hanya pakai rumus itu, bisa juga pakai rumus tabung yang sudah disederhanakan ini.
cc = 0,785 x (D x D) x L
D = Diameter piston. L = Panjang langkah/stroke
(Baca Juga : Piston Bore Up Buat Kawasaki W175, Pakai Kawasaki Boss)
Kita ambil contoh saja pada mesin Honda BeAT agar bisa kita bandingkan langsung antara dua rumus ini.
Honda BeAT memiliki panjang langkah 50 mm dan diameter pistonnya 55 mm.
cc = 0,785 x (D x D) x L
= 0,785 x (50 x 50) X 55
= 0,785 X 2500 X 55
= 107,9375
Hasilnya sama saja kan? Karena memang kedua rumus ini sebenarnya sama, rumus volume tabung juga.
Bagaimana dengan mesin multi silinder, hasil akhirnya tinggal dikali saja dengan jumlah silindernya.
Gampang kan sekarang kalau mau bore up, jadi enggak perlu nebak-nebak lagi deh bakal jadi berapa cc motor kalau gedein piston.