Sebelum kecelakaan itu terjadi, seperti biasa, Juhari terlebih dahulu mengantarkan anak-anaknya ke sekolah, untuk kemudian berangkat mengajar di SMP Negeri 5 Kumai.
Wagiman, guru di SMA Negeri 1 Kumai, yang lokasinya tak jauh dari kecelakaan lalu lintas itu, bersama warga, lantas melarikan Juhari dan dua anaknya ke rumah sakit, dengan menumpang sebuah pikap yang lewat di jalan itu.
Wagiman mengatakan, Juhari meninggal dunia tak lama setelah tiba di rumah sakit.
Beberapa jam kemudian anak keduanya pun mengembuskan napas terakhirnya.
(Baca Juga : Toyota Avanza Terjebak, Bagian Moncong Buntung Diiris Kereta)
Sebelum dievakuasi, tubuh bapak dan dua anaknya itu sudah terkapar di tepi jalan.
Kasatlantas Polres Kotawaringin Barat, AKP Marsono mengatakan, Markus, sang sopir ugal-ugalan itu, selain dalam keadaan mabuk, juga dipastikan positif memakai narkoba setelah menjalani tes urine pagi tadi.
"Kecelakaan karena kelalaian pengemudi roda empat," kata dia, Selasa (8/1/2019) siang.
Marsono menjelaskan, pada saat mengemudikan Mitsubishi Canter bernomor polisi L9132AQ, Markus tidak membawa Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Artikel serupa telah tayang di Kompas.com dengan judul "Guru dan Anaknya Tewas Tertabrak Truk yang Dikemudikan Sopir Mabuk"