Swing Arm Karbon di MotoGP Lagi Hot, Desainnya Susah, Biayanya Mahal

Ignatius Ferdian - Sabtu, 19 Januari 2019 | 10:30 WIB

Honda memakai swing arm berbahan karbon di tes pramusim MotoGP 2018, Buriram, Thailand (Ignatius Ferdian - )

Jika swing arm berbahan aluminium dipaksakan dibuat kaku, bakal mudah pecah dan patah.

Itulah kekurangan aluminium yang segera ditutup oleh bahan serat karbon.

Memang ada penilaian swing arm karbon jauh lebih mahal dibanding aluminium, memang, tapi gak sepenuhnya benar.

Memang sih, jika hanya membuat satu buah swing arm, bahan karbon lebih mahal dibanding aluminium.

(Baca Juga : Launching Tim MotoGP Musim 2019, Tim Yamaha Siap Kenalan di Indonesia)

Tapi Cecchinelli menjelaskan jika swing arm selain karbon dibuat untuk sangat kaku, bakal mudah patah dan akhirnya dalam semusim butuh banyak swing arm.

Kalau butuh banyak swing arm berarti boros dong.

Sedangkan swing arm karbon bisa dibilang lebih awet dan tidak mudah patah, makanya tidak selalu bisa dikatakan karbon lebih mahal.

Kekurangan lainnya adalah masalah keselamatan.

(Baca Juga : Valentino Rossi Bangga ke Adiknya, Nggak Sabar Saingan di MotoGP 2020)