Empat Fakta Di Balik Kecelakaan Joki Seksi Jesika Amelia, Skill Disorot

Ignatius Ferdian - Selasa, 22 Januari 2019 | 12:40 WIB

Jesika Amelia, joki balap seksi mengalami kecelakaan. (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Maraknya aksi balap liar membuat prihatin sebagian orang.

Selain mengadakan balap tidak pada tempatnya, aspek keselamatan juga kerap dianggap remeh para pelakunya.

Seperti salah satu joki seksi Jesika Amelia yang beberapa hari lalu mengalami kecelakaan.

Berikut ini, beberapa fakta yang diabaikan oleh dirinya yang menyebabkan kecelakaan.

(Baca Juga : Joki Seksi Jesika Amalia Mental Saat Balapan, Lady Biker Komentari Pakaian)

1. Tidak Pakai Helm

Jesika enggak pakai helm saat ngegas motor yang punya mesin kencang.

Helm ini berguna untuk melindungi organ vital seperti kepala dari resiko hal-hal yang tidak diinginkan.

Bejek gas motor seperti Kawasaki Ninja 150 tanpa helm kalau sudah jatuh ya, minimal gegar otak.

2. Tanpa Safety Gear

Jesika tidak menggunakan safety gear yang lengkap, minimal jersey, sarung tangan dan celana panjang.

Sebaliknya, dirinya malah menggunakan pakaian minim yang bisa dibilang lebih pantas dipakai ke acara pesta.

(Baca Juga : Jesika Amelia Pembalap Drag Yang Cedera Parah Dijuluki Joki Sexy)

3. Pakai Hak Tinggi

Jesika menggunakan high heels alias sepatu hak tinggi saat balap.

Padahal sepatu hak tinggi atau high heels saat naik motor itu berbahaya dan bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

"Kalau berkendara dengan motor pakai sepatu seperti itu (hak tinggi) jelas berbahaya, karena posisi kaki dengan pedal rem dan gigi tidak seimbang," kata Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC).

"Kalau harus melakukan pengereman mendadak jelas sangat sulit dan bisa terjadi kecelakaan," ulasnya.

(Baca Juga : Ninja 150 dan Mio Spek Dragbike Dilelang, Joki Terkapar Hadapi Tagihan)

4. Skill Belum Mumpuni

Terakhir, dirinya bukan merupakan pembalap profesional yang minim dengan pengalaman.

Itu terlihat saat melakukan start tanpa kuda-kuda dan tidak bisa mengatur RPM.

Selain itu, posisi ridingnya tidak menunduk alias tegak seperti orang yang naik motor sehari-hari.

Satu lagi, terlihat dari perpindahan gigi yang tidak mulus sehingga sempat miss dalam pengoperan giginya.