Otomotifnet.com - Kecelakaan yang dialami oleh mobil yang ditumpangi Bupati Demak mendapat tanggapan dari para sesama sopir truk.
Seperti diketahui, kecelakaan lalu lintas terjadi di Ruas Km 349 Tol Batang-Semarang (3/3/2019).
Pada kecelakaan itu, Toyota Innova hitam yang ditumpangi Bupati Demak M Natsir dari arah Jakarta menuju Semarang, menyeruduk truk di ruas tol tersebut.
Sebagai pengemudi truk, Susanto terus melontarkan pembelaannya terhadap rekan sesama sopir truk.
(Baca Juga : Isuzu Elf 'Maut', Kabin Terkoyak Hajar Pantat Truk, Lima Penumpang Tewas)
"Mobil mewah maunya menang sendiri kalau melewati jalan tol," kata Susanto (46) sopir truk asal Cirebon, Jawa Barat menanggapi kasus tabrakan yang menimpa Bupati Demak M Natsir.
"Kami para pengemudi truk tronton selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat dan saat berhenti.
Baik lampu, oli mesin, tekanan ban maupun kondisi mesin," jelasnya saat ditemui di Jalan Raya Pantura Kota Pekalongan (4/3/2019).
Ia menuturkan, kecepatan truk bermuatan saat melintas di jalan tol tidak lebih dari 60 kilometer per jam.
(Baca Juga : KIA Picanto Terburai Depan Belakang, Disundul Avanza, Seruduk Pikap)
"Kalau pun ditabrak dari belakang bukan salah sopir truknya.
Saya tidak yakin kalau lampu belakang truk tidak menyala karena kami tidak berani jalan kalau kondisi kelistrikan truk mengalami bermasalah.
Kecepatan juga tidak lebih dari 60 kilometer per jam kalau truk bermuatan.
Jangan selalu menyalahkan kami para sopir truk.
(Baca Juga : Isuzu Elf Melintang di Tol Ungarn-Bawen, Terguling di Kecepatan Tinggi)
Kami juga tahu aturan," katanya.
Kesadaran pengemudi mobil pribadi yang melintas di Jalan Tol Trans Jawa dipaparkan Susanto semakin hari semakin keterlaluan dan tidak patuh.
"Misal ketika hendak berbelok atau pindah jalur saja, kami harus ambil ancang-ancang.
Mobil pribadi biasanya tak mau mengalah justru mempercepat laju kendaraan untuk menyalip.
(Baca Juga : Update Kijang Innova Bupati Demak: Truk Tronton Diamankan di Weleri)
Padahal lampu sign sudah dinyalakan.
Kalau sudah terserempet atau terjadi tabrakan, kami yang disalahkan," paparnya.
Sementara itu, Reza Fahrudin (32) pengemudi truk asal Kabupaten Kendal pun mengetahui kabar kecelakaan tersebut.
"Pengemudi truknya itu warga Kendal.
(Baca Juga : Pajero Sport dan Datsun GO 'Korengan', Angkot Tanpa Rem Seruduk Depan)
Melihat kondisi kendaraan di berita, saya yakin mobil yang ditumpangi Bupati Demak M Natsir itu melaju kencang," ujarnya.
Reza menganggap kendaran pejabat yang melintas di jalan tol ataupun jalan ray, rata-rata berkecepatan tinggi.
"Mungkin agar lebih cepat sampai. Apalagi kalau ada pengawalan pasti pengguna jalan yang lainnya harus mengalah.
Termasuk kami para sopir truk. Namun kalau sudah terjadi kecelakaan, kami yang disalahkan," tambahnya.
Pihaknya berharap, beberapa kejadian kecelakaan itu menjadi pembelajaran tidak hanya bagi sopir truk tapi juga kendaraan yang ditumpangi para pejabat publik.
"Katanya keselamatan nomor satu. Mbok ya mobil pejabat juga mematuhi hal tersebut. Sama-sama adil," terangnya.
Artikel serupa telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Para Sopir Truk Kesal Selalu Disalahkan, Yakini Mobil yang Ditumpangi Bupati Demak Melaju Kencang