"Jadi kalau tensioner standar itu mengandalkan per, jadi maju atau mundurnya tonjokan tensioner ditentukan dari kencang atau kendurnya keteng," tambahnya di Cijantung, Jakarta Timur.
Kelebihannya tonjokan keteng menyesuaikan dengan kondisi keteng.
"Tapi ketika sudah lemah enggak bisa disetel, sedangkan tonjokan keteng racing itu enggak fleksibel," ujar Yoga Ningrat.
"Jadi kalau dipakai harian kurang bisa menyesuaikan dengan kondisi keteng, lain hal dengan kondisi balap," tambahnya.
Ada beberapa pilihan atau substitusi tonjokan keteng standar buat Yamaha NMAX.
"Bisa pakai kepunyaan Yamaha Aerox 155 atau Yamaha Jupiter Z1 buatan Thailand," pungkasnya.