Bukan Valentino Rossi, Pembalap Yamaha Masa Kini Jadikan Jorge Lorenzo Contoh

Ignatius Ferdian - Rabu, 20 Maret 2019 | 08:30 WIB

Valentino Rossi (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Sempat jadi orang yang membawa Yamaha sukses di era MotoGP modern, ternyata Valentino Rossi bukan sosok terbaik jadi contoh pembalap Yamaha lainnya.

Sosok pengganti yang baru ternyata Jorge Lorenzo, yang bahkan terakhir membela Yamaha pada 2016 lalu.

Walaupun terakhir tunggangi YZR-M1 di 2016 lalu, Jorge Lorenzo masih jadi sosok teladan yang jadi pedoman pembalap Yamaha.

Beberapa mungkin sudah tahu, gaya Lorenzo yang smooth dan presisi sangat cocok sebagai joki motor YZR-M1.

(Baca Juga : Gugatan ke Ducati di MotoGP Qatar Berlanjut, Max Biaggi; Batasan Aerodinamika Enggak Jelas)

Gayanya yang khas itu bisa memaksimalkan potensi YZR-M1.

Tim pabrikan Yamaha dan mantan tim satelit Yamaha, Tech3, mengakui itu.

Walaupun sulit, Tech3 selalu memaksakan pembalapnya, Johann Zarco, untuk meniru gaya Lorenzo saat itu.

Bahkan, pembalap tim satelit Yamaha yang baru, Fabio Quartararo, sejak awal bergabung dengan Yamaha langsung mempelajari kemampuan Lorenzo di atas YZR-M1.

(Baca Juga : Mekanik WSBK Cek Rem Motor Pakai Cara Unik, Modalnya Cuma Cat Doang!)

MotoGP
Fabio Quartararo
Hasilnya, Quartararo jadi pembalap rookie yang paling diperhitungkan musim ini.

Quartararo tampil sangat bagus pada tes pramusim, lalu mengulangnya sejak FP1 hingga kualifikasi MotoGP Qatar beberapa waktu lalu hingga akhirnya start dari posisi ke-5.

Sayang saja, mesin motornya sempat mati saat akan memulai balapan dan dirinya start dari pitlane.

Biar begitu, Quartararo bisa berjuang, bahkan mencetak fastest lap pada balapan tersebut.

(Baca Juga : Suzuki Ecstar Beberkan Alasan Ikut Memprotes Perangkat 'Ilegal' Ducati)

Tanpa ragu, pembalap muda ini ngaku memang menjadikan Lorenzo jadi pedomannya.

"Sulit untuk dikatakan, tapi kau harus bisa mengendarai motor Yamaha dengan agresif, tetapi juga lembut, kebetulan cocok dengan gayaku," kata Quartararo dilansir dari Speedweek.com.

Biar begitu, kadang Quartararo kebawa terlalu agresif dan melupakan pedomannya itu.

"Tapi ketika ketika aku mulai ngebut aku merasa lebih terlalu agresif dan kurang lembut, sulit dikatakan tapi itu kelemahannya, aku akan terus memperbaikinya," jelasnya.

(Baca Juga : Honda, Aprilia, KTM dan Suzuki Protes Ducati Soal Perangkat Aerodinamika, Kasus Berlanjut)

"Aku harus melihat Jorge Lorenzo lebih sering lagi, dia sangat lembut saat mengendarai motor, aku selalu berpikir ya kayak begitu caranya mengendarai motor," sambungnya.

Cara mengendarai Lorenzo yang lembut bisa jadi solusi permasalahan motor Yamaha yang bannya cepat rusak.

Dengan gaya lebih lembut, ban bisa lebih awet.