Top Speed Motor MotoGP Tertahan Sejak Komponen Ini Muncul di 2017

Irsyaad Wijaya - Minggu, 21 April 2019 | 14:10 WIB

Ducati siapkan aero fairing baru untuk musim MotoGp 2019 (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Munculnya teknologi aero fairing secara tak langsung menyunat top speed motor MotoGP.

Kemunculan aero fairing sejak 2017 lalu menggantikan peran winglet yang dilarang pada 2016 karena dianggap berbahaya.

Ketika itu winglet dibuat layaknya sayap, sehingga bisa membahayakan pembalap ketika bertarung di kecepatan tinggi.

Baik winglet dan aero fairing, ditujukan untuk menambah daya tekan aatau downforce roda depan agar tak mudah terangkat atau wheelie.

(Baca Juga : Belum Mulai Balapan, Ducati Pamer Paket Aero Fairing, Makin Berisi)

Maklum, tenaga motor MotoGP terbilang sangat besar, bisa mencapai 240 dk.

Hal ini berbanding terbalik dengan bobot motor itu sendiri, yang hanya sekitar 160 kg.

MotoGP
Aero fairing memberikan akselerasi lebih cepat ketimbang fairing standar

Tentunya, perpaduan itu menciptakan power to weight ratio besar, makanya roda depan mudah untuk terangkat.

Nah, fungsi fairing aerodinamis ini untuk memberikan tekanan bagian depan motor sehingga roda tak mudah terangkat.

(Baca Juga : Virus Winglet Ducati Menular, Kini Aprilia Bakal Tes Winglet Habis MotoGP Amerika)

Namun sebenarnya, ada lagi fungsi dari aero fairing ini selain mencegah wheelie yaitu berperan terhadap akselerasi.

Dengan aero fairing, motor jadi terbantu dalam hal akselerasi dari satu titik ke titik lainnya.

Selain itu, aero fairing juga memberikan kestabilan dalam zona pengereman lantaran kontak ban depan dengan aspal juga tetap terjaga.

Hal ini, tentu akan berbeda dengan fairing standar alias tanpa aero fairing.

(Baca Juga : 5 Hal Menarik Aero Fairing Baru Rossi, Radiator Jadi 'Bugil')

MotoGP
Fairing standar top speed lebih tinggi, sedang fairing aerodinamis akselerasi lebih cepat

Soal akselerasi, fairing standar akan kalah jika dibandingkan dengan aero fairing.

Tetapi, keunggulan fairing standar adalah mampu memberikan faktor top speed yang lebih tinggi.

Bicara kelincahan, fairing standar juga lebih baik lantaran minimnya daya tekan di bagian depan.

Andrea Dovizioso mencetak kecepatan 356,5 km/jam ketika berlomba di MotoGP Mugello 2018.

Diduga kecepatan itu bertambah tinggi jika Andrea Dovizioso tidak menggunakan fairing aerodinamis di Desmosedici GP18.

Apalagi, rekor top speed masih dikuasai pasukan Ducati.