Macet Berkurang Jika Ibu Kota Pindah? Pengamat: Belitung Yang Cocok

Irsyaad Wijaya - Rabu, 1 Mei 2019 | 13:30 WIB

Kemacetan menggunakan ojek online di daerah Palmerah (Irsyaad Wijaya - )

"Kita ini kan tidak berpikir (untuk) sekarang, (tapi) berpikir 10 tahun, 50 tahun, hingga 100 tahun yang akan datang," kata Presiden Joko Widodo melalui keterangan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, (30/4).

Ia menjelaskan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 17 ribuan pulau.

Namun, lebih dari separuh penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa.

Akibatnya, daya dukung dan daya tampung di pulau Jawa, khususnya wilayah perkotaan menjadi semakin berkurang.

(Baca Juga : Pelat Nomor 'Dewa' Bukan Apa-apa Lagi, Perlu Ada Ini Supaya Anti Macet)

"Kita ini memiliki 17 ribu pulau. Tapi di Jawa sendiri penduduknya 57 persen dari total penduduk di Indonesia, kurang lebih 149 juta orang," terangnya.

"Sehingga daya dukung baik terhadap air, lingkungan, lalu lintas, dan semuanya ke depan memang sudah tidak memungkinkan lagi," ujarnya.

Pembangunan nasional yang hanya berkutat di sekitar pulau Jawa disinyalir sebagai salah satu faktor ketimpangan persebaran penduduk.

Oleh karena itu, ia berharap agar Ibu kota dapat dipindahkan ke luar pulau Jawa agar nantinya terjadi pemerataan pembangunan dan perekonomian di Indonesia.

"Sehingga kemarin saya putuskan pindah ke luar Jawa," tuturnya.