Yamaha R25 Adu Kuat Lawan Ninja 250 dan CBR250RR, Ini Hasil Akhirnya

Iday - Kamis, 6 Juni 2019 | 21:00 WIB

Komparasi New Yamaha YZF-R25, New Kawasaki Ninja 250, Honda CBR250RR Dengan Parameter Lengkap,Siapa Juaranya? (Iday - )

Otomotifnet.com - Pada komparasi 3 motor sport 250 cc sebelumnya, yaitu antara New Yamaha YZF-R25, New Kawasaki Ninja 250 dan Honda CBR250RR baru mengandalkan data pabrikan. 

Sebab saat itu Yamaha R25 belum dites.

Kali ini diulas komparasi ketiganya dengan parameter yang lebih lengkap, dengan hasil tes Yamaha R25.

Kira-kira siapa juaranya? Tim OTOMOTIF

DESAIN

Rian / OTOMOTIF
Ketiganya memiliki posisi berkendara yang berbeda, racy banget, sedang dan sport touring

Yamaha R25 hadir dengan wajah baru yang lebih segar.

Mengusung filosofi DNA R series, terinspirasi dari saudaranya yang lebih besar, R1 dan R6.

Fairing barunya diklaim lebih aerodinamis yang membuat top speed lebih tinggi 8 km/jam.

Lengkap dengan dual LED headlamp serta lubang besar ala ram air di tengahnya, kian membuat tampilan R25 lebih sporty.

Selain wajah baru, sport 250 cc dari pabrikan garpu tala ini juga mendapat kondom tangki baru.

Bentuknya lebih proporsional dan nyaman ketika dijepit kedua kaki.

Selebihnya atau dari tengah ke belakang, bodi R25 terbaru ini masih sama dengan versi lama, termasuk kedua peleknya.

Apabila mengusung buritan ‘bolong’ layaknya sang adik R15, pasti bakal terlihat lebih keren.

Lanjut ke jagoan dari pabrikan sayap mengepak, CBR250RR memiliki desain yang paling sporty di antara kedua rivalnya.

Baca Juga: Kawasaki Ninja 250 Hemat Parah, Penggantian Oli Berkala Cuma 1,5 Liter

Dengan garis bodinya yang tegas dan meruncing tajam dari depan ke belakang, menyiratkan ‘RR’ sebagai motor kencang.

Lengkap dengan headlamp LED yang tersembunyi ala Ducati Panigale dan ekor dengan ventilasi yang runcing.

New Ninja 250 seperti berada di antara R25 dan CBR, desain menyudut dengan garis-garis tegas tapi tidak berasa mengintimidasi tetap humanis.

Fairing depan yang terbilang gambot membuat tampilan Ninja 250 layaknya big bike, terlebih setelah Kawasaki mengadopsi corporate desain yang sama pada lini produknya, seperti pada Ninja 650 dan Ninja ZX-6R.

Bodi gambot di depan berangsung mengecil ke belakang, dengan jok yang menyempit di ujungnya membuat kaki tak perlu mengangkang saat berkendara.

Bagian buritan juga lebih slim dan menjadi rumah stoplamp LED. Apabila diperhatikan, bentuknya sama dengan ekor superbike Ninja ZX-10R.

FITUR & TEKNOLOGI

Rian / OTOMOTIF
New Ninja 250 sudah menggunakan keyless, salah satu pioneer di kelas 250 cc nih

Ketiga sportbike nopekgo ini menggunakan LED sebagai sumber penerangan utama, begitu pula dengan stoplamp.

Namun, hanya CBR250RR yang lampu seinnya juga sudah LED, sedangkan dua rivalnya masih mengusung bohlam biasa.

Pada area panel indikator, secara visual New R25 memiliki bentuk yang mengotak sedangkan CBR250RR sedikit melengkung dan keduanya sudah full digital.

Sedangkan New Ninja 250 kombinasi digital dan analog, dengan jarum sebagai penunjuk putaran mesin.

CBR250RR dan New Ninja 250 sudah menggunakan negative display yang lebih jelas dilihat pada siang hari.

Informasi yang ditampilkan serupa antar ketiganya, mulai dari speed meter, tachometer, gear indicator, odometer, trip meter, fuel meter, average fuel consumption, engine temperature, dan jam.

Rian / OTOMOTIF
Spidometer CBR250RR paling keren karena sudah full digital dengan negative display

Pada New R25 dan CBR250RR juga terdapat shift light yang malah absen pada New Ninja 250. Namun, sebagai gantinya terdapat eco indicator dan fuel range.

New Ninja 250 juga turut mendapatkan opsi smart key dengan embel-embel KIPASS atau Kawasaki Inteligent Proximity Activation Start System untuk tipe SE model year 2019.

Throttle by wire yang cuma terdapat pada CBR250RR memungkinkan motor ini memiliki 3 riding mode yaitu Comfort, Sport, dan Sport+.

Ketiganya memberikan karakter tenaga yang berbeda, akibat bukaan katup di throttle body yang diatur ECU.

Pada New Ninja 250 katup di throttle body ada 2 lapis, satu yang digerakkan tali gas, satu lagi oleh ECU.

Tujuannya agar bukaan katup linear sehingga respon mesin lebih smooth.

Pada sektor peredam kejut, New R25 akhirnya mengadopsi suspensi depan tipe upside down berdiameter as 37 mm atau sama dengan CBR250RR, lengkap dengan setang jepit under yoke.

Sedangkan New Ninja 250 masih setia dengan suspensi teleskopik tapi berdiameter as 41 mm plus setang di atas segitiga.

Meskipun sama-sama mengusung suspensi belakang monosok, ketiganya memiliki konstruksi yang berbeda. CBR250RR menggunakan Pro-Link, sedangkan New Ninja 250 Uni-trak.

Hanya New R25 yang mengadopsi suspensi tanpa link atau disebut Monocross.

Selain itu, CBR250RR juga memiliki swing arm yang terbuat dari aluminium.

Pada pelek depan, New Ninja 250 boleh berbangga hati dengan pelek depan 3.00x17, sedangkan New R25 dan CBR250RR hanya 2.75x17, pelek tersebut dibalut ban 110/70-17.

Baca Juga: Harga Honda CBR250RR Seken Nyaris Sama Seperti Baru, Selisih Dikit

Sedangkan pelek belakang, ketiganya memiliki lebar yang sama, 4.00x17 dengan ban 140/70-17.

Di sisi pengereman New Ninja 250 dan CBR250RR berbagi lebar cakram depan yang sama, 310 mm model wavy atau bergelombang, sedangkan New R25 298 mm.

Ketiga cakramnya tipe semi floating dan dijepit kaliper 2 piston.

Hanya New Ninja 250 yang menggunakan kaliper 2 piston di belakang, sedangkan kedua rivalnya hanya 1 piston.

Pada CBR250RR dan New Ninja 250 tersedia varian ABS, tapi sayangnya di New R25 malah belum tersedia. Padahal di R3 versi global ada tuh!

Urusan dapur pacu ketiganya kompak dengan mengusung konstruksi mesin yang sama, 2 silinder segaris DOHC 8 katup berpendingin cairan dengan injeksi bahan bakar.

Baca Juga: Yamaha R25 Punya Kaki-kaki

New R25 memiliki diameter piston 60 mm dan stroke 44,1 mm dengan fitur forged piston dan DiASil cylinder, CBR250RR punya diameter piston 62 mm dan stroke 41,4 mm, sedangkan New Ninja 250 62 mm dan stroke 41,2 mm.

Ketiganya menggunakan throttle body berdiameter 32 mm dan intake model downdraft.

Yang jadi pembeda, hanya New Ninja 250 yang mengadopsi fitur slipper & assist clutch layaknya big bike.

Cukup disayangkan fitur ini absen pada New R25 karena sang adik R15 memiliki fitur tersebut.

Maka jangan heran jika handel kopling Ninja paling enteng, R25 kategori sedang dan paling berat CBR250RR.

RIDING POSITION & HANDLING

Rian / OTOMOTIF
Ninja 250, R25, CBR250RR. Ketiganya memiliki posisi berkendara yang berbeda, racy banget, sedang dan sport touring

Tiga motor sport 250 cc ini punya tinggi jok yang tingginya beda-beda tipisss… Paling tinggi New Ninja 250 795 mm, lalu CBR250RR 790 mm, kemudian New R25 jadi hanya 780 mm.

Bicara setang, New Ninja 250 memiliki posisi setang yang paling tinggi karena di atas segitiga.

Berikutnya ada New R25 karena setang barunya ada di bawah segitiga namun tidak terlalu rendah. Nah yang paling rendah CBR250RR.

Kalau posisi footstep yang letaknya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu mundur adalah New R25, sehingga posisi kaki tidak menekuk.

Lalu ada New Ninja 250 yang posisi footstep-nya sedikit tinggi dan terakhir CBR250RR karena posisi footstep-nya tinggi juga mundur, hampir sejajar dengan posisi duduk pengendara.

Dengan begitu CBR250RR punya posisi berkendara yang paling racy, yup paling nunduk yang membuat pinggang dan punggung paling lekas pegal, karena setang yang rendah serta posisi footstep yang tinggi dan mundur.

Tapi joknya masih cukup lebar dan empuk.

Sedangkan New R25 posisi berkendaranya sedikit lebih nyaman, karena setang agak rendah namun posisi footstep rendah dan agak maju.

Apalagi ditunjang jok paling lebar dan empuk.

Baca Juga: Kawasaki Ninja 250 Empat-Silinder Mulai Mengintip, Muncul Tahun Ini?

Nah kalau New Ninja 250 posisi setangnya paling tinggi, sehingga pundak dan pinggang paling aman.

Cuma karena setangnya terlalu menekuk ke belakang dan bawah, pergelangan tangan justru sakit jika berkendara lama.

Dan joknya paling keras, jadi pantat cepat panas.

Ketiga motor ini punya karakter sok yang berbeda.

Untuk pengendara berbobot 57 kg sok depan upside down 37 mm CBR250RR terasa nyaman, karena empuk namun tetap stabil, sedangkan sok belakangnya menggunakan pro-link terasa agak keras.

Kalau New Ninja 250 sok depan teleskopik 41 mm-nya memang empuk, namun terasa kurang stabil untuk menikung kencang.

Sedang sok belakang bersistem uni-trak yang bertumpu di crankcase bantingannya paling terasa keras.

Untuk New R25 upside down 37 mm barunya terasa sedikit keras dibanding CBR250RR.

Bahkan dipakai sehari-hari selama pengetesan soknya hanya bermain sampai setengah dari total travel-nya.

Baca Juga: Kawasaki 230 Punya Lawan Setara, Tantang Honda CRF230F 2019, Ini Spesifikasinya

Sok belakang monocross kali ini memang lebih keras dari sebelumnya, tapi redamannya masih yang paling empuk dibanding kedua rivalnya.

Meski karakter sok belakang ketiga motor ini berbeda-beda, tapi tidak perlu khawatir atau bingung memilih.

Karena ketiga sok belakang motor ini preload-nya bisa disetel.

Hanya saja yang dilengkapi uni-trak dan pro-link pasti punya karakter yang lebih stabil.

Kalau dipakai sehari-hari yang memiliki handling stabil untuk meliak-liuk, tentu New R25 karena sok depan dan belakangnya punya tingkat kekerasan yang mirip.

Sehingga lebih seimbang saat menahan guncangan, belum lagi catalyst knalpot ada di bawah mesin membuat center of gravity-nya lebih baik.

Baca Juga: Yamaha NMAX Dan Honda PCX Kedatangan Lawan, SYM Jet 14 Siap Tempur, Dijual Rp 30 Jutaan

Kalau CBR250RR dan New Ninja 250 meski sok belakang lebih stabil, namun sok depannya terasa limbung ketika diajak berbelok cepat.

Apalagi New Ninja 250 yang punya fairing paling lebar tentu harus lebih berhati-hati ketika meliuk di kemacetan agar tidak menyenggol kendaraan lain.

PERFORMA

Rian / OTOMOTIF
Nih grafik hasil dyno ketiganya

Sebelumnya hanya membahas tenaga motor berdasarkan klaim pabrikan, sekarang diukur di atas mesin dyno Dynojet 250i yang sama yaitu milik Sportisi Motorsport yang berada di Jalan Tenggiri No.4 Rawamangun, Pulo Gadung, Jaktim.

CBR250RR yang dibekali mesin 249,7 cc berasio kompresi 11,5:1 punya hasil dyno yang paling tinggi pada mode Sport+ yaitu 31,03 dk di 13.170 rpm dan torsi 19,08 Nm di 9.680 rpm.

Peringkat kedua ditempati New Ninja 250 dengan mesin 249 cc berasio kompresi 11,6:1, yang mencatatkan tenaga maksimal 30,40 dk di 12.150 rpm dan torsi 19,36 Nm di 9.830 rpm.

Terakhir New R25 yang menggunakan mesin 249,3 cc dengan rasio kompresi 11,6:1, yang menghasilkan tenaga 28,86 dk pada 10.600 rpm dan torsi 19,37 Nm pada 10.110 rpm.

Meski New R25 punya tenaga paling kecil, tapi dengan stroke lebih panjang jadi punya karakter torsi yang lebih baik sejak putaran rendah.

Makanya jika dipakai sehari-hari dengan kondisi stop and go New R25 cukup responsif.

Sedangkan New Ninja 250 karena throttle body-nya dilengkapi 2 valve membuat respon bukaan gas terasa smooth cenderung lamban.

Baca Juga: Yamaha XMAX Baru Kena Modif, TMAX Dikorbankan, Aksesori Mewah Langsung Nempel

Jadi meskipun bukaan gas dibuka mendadak tapi valve satunya diatur oleh ECU untuk membuka secara halus.

Meski begitu kopling New Ninja 250 paling ringan karena dilengkapi assist & slipper clutch yang juga menjaga momen deselerasi agar tidak membuat roda belakang mengunci.

Kalau CBR250RR punya grafik dyno yang paling linear, dengan kata lain saluran tenaganya konsisten tidak naik-turun dan limiter paling tinggi sampai 14.100 rpm.

Uniknya grafik CBR250RR di 6.500 rpm sampai 8.500 rpm jadi yang paling rendah tapi tiba-tiba setelah 8.500 rpm langsung naik kembali.

Baca Juga: Yamaha XMAX dan Aerox Kapasitas Jumbo, Pasang Sespan, Mirip Keluaran Pabrik

Dan enaknya ada riding mode, bisa fleksibel menyesuaikan kemampuan rider dan kondisi jalan.

Pengetesan lainnya menggunakan Racelogic untuk mengukur akselerasi.

Dari seluruh parameter dimenangkan oleh CBR250RR, sesuai data dyno karena mesinnya punya tenaga paling buas.

Berikutnya diikuti New Ninja 250 lalu New R25 yang hanya terpaut tipis nol koma sekian detik saja dari New Ninja 250.

Top speed pun demikian urutannya, CBR250RR dapat 179 km/jam, New Ninja 250 174 km/jam dan New R25 172 km/jam. Data lengkapnya bisa lihat tabel.

KONSUMSI BENSIN

Setelah beradu handling, riding position, sampai kencang-kencangan mesin, konsumsi bensin juga diadu.

Ketiga motor diberi minum bensin RON 92, kemudian diajak berjalan-jalan dengan kondisi jalan secara real.

Tidak lupa dengan karakter berkendara yang beragam.

Akhirnya yang mendapat predikat paling efisien adalah New Ninja 250 yang menghasilkan konsumsi bensin 25,5 km/liter.

Salh satunya tentu berkat bantuan dual valve di throttle body-nya membuat konsumsi bensin lebih efisien.

Berikutnya ada New R25 dengan catatan konsumsi bensin 24,8 km/liter disusul CBR250RR yang hanya mencatatkan 24 km/liter saja.

Sudah hukum alam, semakin besar tenaga semakin boros juga konsumsi bensinnya nih!

HARGA

Urusan harga, New R25 menjadi yang paling terjangkau di antara ketiganya.

Dengan banderol mulai dari Rp 58,6 juta untuk varian standar, disajikan dengan tiga pilihan warna, Matte Black, Mattle Red, dan Racing Blue.

Sedangkan versi Movistar dipasarkan seharga Rp 58,950 juga OTR Jakarta.

Honda CBR250RR tipe standar dengan warna Black Freedom merupakan varian termurah berbanderol Rp 59,9 juta.

Sedangkan warna Bravery Mat Red dan Mat Gunpowder Black Metallic dipasarkan Rp 64,725 juta untuk versi standar dan Rp 70,725 juta pada versi ABS.

Kemudian untuk varian Honda Racing Red versi standar dibanderol Rp 65,325 juta dan versi ABS Rp 71,325 juta.

New Ninja 250 memiliki varian paling banyak dan terbagi dalam 4 harga, versi standar dengan tiga pilihan warna, Lime Green, Passion Red, dan Metallic Spark Black dibanderol seharga Rp 61,9 juta.

Kemudian ada seri Special Edition MDP (Magnetic Design Paint) seharga Rp 66,9 juta. Untuk versi ABS SE dengan livery KRT Rp 74,1 juta dan terakhir ada ABS SE MDP Rp 74,6 juta. OTR Jadetabekser.

KESIMPULAN

Nyatanya generasi kedua dari New R25 dari segi performa belum dapat mengalahkan CBR250RR karena mesinnya memang tak ada perubahan, namun masih berbeda tipis dengan New Kawasaki Ninja 250.

Meski begitu New R25 masih punya harga yang paling murah di antara kedua rivalnya.

New Ninja 250 unggul dari segi efisiensi bahan bakar ditambah adanya fitur keyless yang baru pertama kali ada di Indonesia untuk kelas 250 cc.

Selain performa, CBR250RR juga juara dari fitur seperti lampu full LED juga penggunaan throttle by wire dengan 3 riding mode.