"Terus akhirnya di restorasi di Mojokerto pada bagian kaki-kaki dan bodi setelah itu baru dikirim ke Jakarta," ujar Probo (28/6).
Nah, setelah jadi, Ia memakainya terus dan sampai ada cerita unik yang Ia alami saat membawa Honda Astrea Prima miliknya.
Probo merasa selalu menjadi pusat perhatian dan pernah dipepet orang tak dikenal yang ingin menawar motornya secara paksa.
"Karena saya restorasi motor ini sebelum musim-musimnya, saya seneng aja motor kesayangan saya jadi perhatian orang," ceritanya.
(Baca Juga: Honda Astrea Prima Tua-tua Keladi, Speedometer Minta Ganti Digital, Tampilan Masa Kini)
"Terus pernah di tawar bapak-bapak di lampu merah sama terakhir pernah diberhentiin paksa orang yang pengen bayarin motor saya," terang Probo
Probo mengakui, dalam proses restorasi banyak hambatannya seperti susahnya mencari spare part orisinal seperti bodi, tutup rantai dan striping grafis.
"Sparepart untuk Honda Prima memang dipasaran lebih sulit ditemukan ketimbang Astrea Grand atau Legenda," sambungnya.
"Sekalinya nemu yang ori paling seken dan itu juga saya dapetnya dari forum sosmed atau toko online." jelasnya.