Otomotifnet.com - Valentino Rossi membuat fans kecewa karena tampil kurang memuaskan di sirkuit Sachsenring, Jerman.
Ia hanya berhasil finish ke-8 setelah memulai start di urutan ke-11, (7/7).
Hasil ini dinilai lebih buruk dari hasil MotoGP Jerman musim 2018 lalu.
Kala itu, Rossi masih bisa finish kedua di belakang Marc Marquez.
(Baca Juga: Marc Marquez Samai Rekor Valentino Rossi di MotoGP Jerman, Legenda MotoGP Ikut Dikalahkan)
Para fans menilai Rossi saat ini hanya baik saat berjualan souvenir daripada bersaing di lintasan balap.
Sementara itu, rekan satu tim Rossi, Maverick Vinales, finish kedua.
"Waktu yang tepat, Valentino Rossi harus pensiun. Dia hanya melewati hari-hari kompetitifnya," kata seorang pengamat seperti dilansir dari Dailystar.
"Sudah waktunya bagi Rossi untuk pensiun dengan style," kata seorang fans.
"Dia sangat tidak aktif tahun ini. Yamaha harus menyesuaikan motornya dengan gaya membalap Vinales," tulis seorang fan.
Pengamat lain berpendapat, Rossi hanya berguna untuk menjual barang dagangan akhir-akhir ini.
"Dia dinilai terlalu tinggi. Honornya sangat tinggi dan musim lainnya sudah berakhir," tulis penggemar lain.
"Menjual banyak t-shirt tampaknya luar biasa," lanjutnya.
(Baca Juga: Marc Marquez Kian Kokoh di Klasemen MotoGP 2019, Maverick Vinales Kudeta Valentino Rossi)
Namun, tidak semua orang dengan cepat membuang legenda motorsport tersebut.
"Dia (Marquez) telah membuat rekor di Sachsenring. Dia mungkin tidak terkalahkan saat ini, tetapi dia tidak akan pernah mencapai kharisma atau kepribadian seperti Rossi," dalam unggahan seorang penggemar.
"Setelah gagal finis dalam tiga balapan beruntun, kami harus menyelesaikan lomba dan itu yang terpenting bagi Rossi. Rossi, kami selalu bangga padamu, apa pun yang terjadi." tutur pengidola Rossi.
Vinales yang menyelesaikan balapan di urutan kedua, naik dua setrip dari posisi ketujuh ke posisi kelima.
Kini, dia telah mengumpulkan 85 poin.
Rossi saat ini tertinggal lima angka dari Vinales.
Valentino Rossi yang sudah berusia 40 tahun, sudah membela Yamaha sejak 2004-2010.
Setelah itu, dia sempat dua musim memperkuat Ducati pada 2011-2012 dan kembali membalap untuk Yamaha sejak 2013 hingga kontraknya berakhir pada 2020.