Otomotifnet.com – Ban jadi satu-satunya yang melakukan kontak terhadap aspal ketika balap.
Kalau ada bagian bodi mobil atau atap mobil yang kontak dengan aspal, berarti mobil itu terguling, hehe.
Karena jadi satu-satunya yang kontak dengan aspal, performa ban saat balap tentu pegang peranan yang penting.
Ketahanan ban ketika dipakai balap mutlak bagus.
(Baca Juga: Waspada, Masuk Gerbang Tol SLFF Berbasis RFID Ternyata Perlu Injak Rem!)
“Sering didengar, ban yang cepat habis. Nah, bisa jadi memang ban yang kurang bagus, atau memang tidak sesuai dengan setingnya,” ucap Haridarma Manoppo, pembalap TTI-TRD.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang berpengaruh pada ban. Seperti bobot mobil, gaya mengemudi, sudut ban, bahkan juga tingkat kekerasan per.
“Dengan per yang keras, berarti topangan ada di ban. Biasanya kalau sudah begini, ban yang cepat kalah. Karena dia karet dan kena panas sirkuit,” ucapnya.
Ketika balap, Hari dan tim menggunakan ban keluaran GT Radial tipe SX2. Menurutnya, sampai saat ini, ban tersebut sangat bisa mengakomodir seting dan gaya balap dari TTI-TRD tersebut.
“Sebenarnya berlaku di semua merek ban. Pembalap akan memilih ban yang mampu mengakomodir gaya balap dan mobil itu sendiri,"
"Punya performa yang tidak menurun jauh antara ketika dipakai saat start sampai finish. Sampai sekarang, SX2 punya performa tersebut. Terlebih untuk di ITCR,” sebutnya.
Dengan performa yang tetap terjaga, meski ada penurunan sedikit, membuat pembalap tetap bisa menjaga gaya balapnya selama di sirkuit. Ini akan berpengaruh pada hasil balap.