Turunin Kaki di Tikungan Bukan Buat Gaya, Pembalap MotoGP Punya Filosofi, Pengaruhi Gravitasi

Ignatius Ferdian - Kamis, 18 Juli 2019 | 19:30 WIB

Valentino Rossi memulai leg wave tahun 2005 di MotoGP Spanyol di sirkut Jerez (Ignatius Ferdian - )

Twitter @lcrhondateam
Cal Crutchlow

Jadi sebelum menikung, Cal Crutchlow mengeluarkan kakinya dan menjelang tikungan dirinya langsung menaruh kakinya kembali di footstep.

Terutama ketika menikung ke kanan, karena dengan begitu dirinya bisa memainkan rem belakang untuk membantu proses pengereman sempurna.

"Di tikungan ke kiri, akan lebih mudah karena kamu bisa menaruh kembali kaki kiri di detik-detik terakhir menikung," tambahnya.

Hal itu disebabkan kaki kanan akan tetap di footstep dan bisa mengoperasikan rem belakang untuk pengereman dan koreksi arah laju pacuan.

(Baca Juga: Valentino Rossi Disarankan Ganti Kepala Mekanik, Ditolak Mentah-mentah, Pilih Berjuang)

Tapi menurutnya tidak di semua tikungan para pembalap menurunkan kakinya, seperti di tikungan cepat yang mengalir atau rolling speed corner, tentunya tidak perlu menurunkan kaki.

"Tentu jika bicara tentang center gravity, jika kamu menggerakan kaki kamu ke depan, kamu bisa menambah tekanan ke rem depan dan menambah downforce, tetapi kamu juga harus memikirkan untuk area belakang," jelasnya.

Maka itu, agak sulit jika melakukan leg wave ke depan dan belakang secara cepat dengan waktu pengereman dan area yang terbatas.

"Normalnya pembalap kecil akan mengeluarkan lebih keluar kaki mereka dibandingkan pembalap tinggi. Saya pikir pembalap tinggi memiliki keuntungan lebih untuk mencegah motor terkunci area pengereman di trek lurus," bilangnya lagi.

(Baca Juga: Hafizh Syahrin Terancam Dicoret Dari MotoGP, Bos Tim Malaysia Tawarkan Posisi di Moto2)