Ramai Rencana Mobil Listrik, Konsumen Mau Terima?

Iday - Kamis, 29 Agustus 2019 | 16:40 WIB

Toyota sudah jual 2.100 unit mobil hybrid di Indonesia sejak 1997, yakni saat pertama kali Toyota Prius dipasarkan di tanah air. (Iday - )

“Selain tentunya memberikan banyak informasi agar tingkat pengetahuan terhadap KBL baik, penyiapan infrastruktur pendukung dan jaringan layanan akan sedikit banyak membantu mengurangi kekhawatiran”

“Satu lagi adalah program benefit yang juga bisa menjadi pemancing sehingga akan jelas terasa perbedaan bagi pengguna KBL dan kendaraan biasa”

“Rasanya berbagai insentif di area hilir ini juga akan banyak membantu nantinya, sehingga tak hanya di area hulu efek positif nya tapi lebih total,” papar Suryo, demikian ia disapa.

Suryo juga menyebut caranya dengan memilih produk dan teknologi yang sudah siap menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.

“Maka mari kita dengan sama sama punya setahun untuk salah satu nya menyiapkan market dengan mengurangi kekhawatiran konsumen,” ujar Suryo.

Nah, melihat rekam jejak Toyota, mereka konsisten di jenis mobil hybrid.

Tetapi dengan mulainya era mobil listrik, apakah hybrid benar-benar sebagai jembatan menuju ke era mobil listrik atau malah jadi penghambat, mengingat mempersiapkan hybrid juga enggak mudah?

“Menurut kajian dari Kementerian Perindustrian, HEV dan PHEV bisa dijadikan jembatan sambil menunggu kesiapan ekosistem untuk industri EV. Dan saya sependapat dengan itu,” pungkasnya.