Otomotifnet.com - Berkaca dari kecelakaan maut di ruas Tol Cipularang KM 92, rem truk blong jadi salah satu penyebabnya.
Lantas apakah sistem pengereman yang mengalami brake loss atau blong masih menjadi momok yang menakutkan.
Kenyataannya, kendaraan besar seperti truk dan bus sudah dibekali dengan sistem pengereman udara yang sangat mumpuni untuk menghentikan laju kendaraan.
Jika sistem pengereman mobil menggunakan media fluida minyak rem untuk menekan kampas, kendaraan besar membutuhkan bantuan sistem pengereman udara atau rem angin.
(Baca Juga: Kijang Innova dan Fortuner Diesel Tenggak Biodiesel B20, Komponen Ini Butuh Perhatian!)
Karena tekanan berlebih pada minyak tentu bisa membuat titik didih minyak rem meningkat tinggi, sehingga minyak rem kehilangan kemampuan untuk menekan.
"Versi air over hydraulic yakni kampas tetap ditekan dengan minyak rem. Bedanya, udara bertekanan yang digunakan untuk mendorong minyak rem tersebut," urai Roffi Tresmawan, Training Publikasi Dept. PT. Hino Motor Sales Indonesia (HMSI).
Dimensi dan bobot kendaraan yang besar, tentu bikin rem turut bekerja ekstra.
Pastinya, kekuatan kaki enggak bakal cukup kalau hanya mengandalkan booster layaknya mobil konvensional.
(Baca Juga: LCGC Ganti Oli Mesin di Bengkel Resmi? Biaya Tergantung Kapasitas Mesin!)