"Kami memiliki beberapa ahli di bidang otomotif dan mereka saja masih kesulitan untuk membedakan busi palsu (yang ditemukan di pasaran) dengan yang asli," ujar Tony Weber, Chief Executive FCAI.
Busi-busi tersebut meski terlihat sangat meyakinkan, baru ketahuan busi palsu saat sudah dipakai.
Itu karena busi-busi tersebut dibuat dengan bahan yang asal-asalan dan punya kualitas lebih rendah ketimbang busi asli.
Busi-busi palsu ini selain punya performa yang buruk dan bikin boros bensin, juga mudah untuk overheat, meleleh dan bisa hancur dalam mesin.
(Baca Juga: Esemka Siapkan Proyek Sport Car, Masih Dalam Tahapan Sketsa, Desain Futuristis)
FCAI memberi pesan untuk para pemilik kendaraan di Australia untuk menghindari pembelian busi secara online dan langsung ke toko atau bengkel yang terpercaya.
Semoga saja enggak kejadian di Indonesia, atau mungkin perlu investigasi mendalam seperti yang dilakukan FCAI agar peredaran busi palsu bisa ditekan di Indonesia