Otomotifnet.com - Barang sekecil busi di negara tetangga Australia jadi lahan bisnis buat para pembuat busi palsu.
Ini setelah banyak warga di Australia tertipu saat membeli busi secara online.
Hasil investigasi yang dilakukan Australia’s Federal Chamber of Automotive Industries (FCAI) dan koalisi produsen otomotif menemukan fakta mengejutkan ini.
Dari ratusan ribu busi yang dibeli secara online, ternyata lebih banyak busi palsu ketimbang busi asli.
(Baca Juga: Tol Yogya-Solo Segera Digarap, Pemda DIY dan Pemerintah Pusat Bertemu, Bahas Hal Ini)
Yang jadi perhatian adalah busi palsu yang ditemukan rata-rata sangat mirip dengan busi asli dan sangat sulit dibedakan oleh konsumen awam.
Bahkan saat sudah dibelah pun, busi-busi itu masih sulit dibedakan.
Bahkan yang ngerti otomotif pun masih banyak yang tertipu.
"Banyak yang terlihat sama persis dengan busi asli dan dikemas rapi di dus dengan merek Honda, Nissan, Mazda, dan Toyota."
(Baca Juga: Toyota Yaris Ngegas 100 Km/jam, Muka Ompong Parah, Oleng Terjang Pembatas Jalan)
"Kami memiliki beberapa ahli di bidang otomotif dan mereka saja masih kesulitan untuk membedakan busi palsu (yang ditemukan di pasaran) dengan yang asli," ujar Tony Weber, Chief Executive FCAI.
Busi-busi tersebut meski terlihat sangat meyakinkan, baru ketahuan busi palsu saat sudah dipakai.
Itu karena busi-busi tersebut dibuat dengan bahan yang asal-asalan dan punya kualitas lebih rendah ketimbang busi asli.
Busi-busi palsu ini selain punya performa yang buruk dan bikin boros bensin, juga mudah untuk overheat, meleleh dan bisa hancur dalam mesin.
(Baca Juga: Esemka Siapkan Proyek Sport Car, Masih Dalam Tahapan Sketsa, Desain Futuristis)
FCAI memberi pesan untuk para pemilik kendaraan di Australia untuk menghindari pembelian busi secara online dan langsung ke toko atau bengkel yang terpercaya.
Semoga saja enggak kejadian di Indonesia, atau mungkin perlu investigasi mendalam seperti yang dilakukan FCAI agar peredaran busi palsu bisa ditekan di Indonesia