"Pasti di GoJek sudah mundur. Tidak ada posisi dan kewenangan apapun di GoJek," tutupnya.
Lalu bagaimana nasib GoJek pasca ditinggalkan Nadiem, akankah startup bergelar decarorn ini akan goyang ditinggal pendiri dan CEO-nya?
Ekonom sekaligus Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, keputusan Nadiem meninggalkan GoJek punya konsekuensi.
“Kita tahu kan di GoJek itu kepemilikan Nadiem sendiri tidak lagi besar," kata Piter.
(Baca Juga: Grab dan Gojek Kooperatif, Terapkan Tarif Baru Awal September 2019, Ini Batas Atas dan Bawah Per Zona)
"Tetapi oleh para investornya pun tetap dipertahankan,” ujarnya, (21/10/19).
“Karena biasanya kalau menghilangkan pendiri itu sering kali berbahaya bagi kelangsungan usaha itu,” sambungnya.
Namun Piter yakin Nadiem sudah memikirkan keputusan menjadi menteri secara matang.
Termasuk mempersiapkan GoJek agar tidak goyang saat ia tinggalkan, demi nasib para driver ojek online alias ojol.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ditawari Masuk Kabinet Jokowi, Nadiem Makarim Mundur dari Gojek
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nadiem Makarim Jadi Menteri, Bagaimana Nasib Gojek?