Otomotifnet.com - Suzuki Inazuma merupakan salah satu motor yang sering dimodifikasi di Katros Garage.
Trade mark atau ciri khas ubahannya kalau tidak jadi tracker tentu scrambler. Termasuk Inazuma yang satu ini, tracker sebagai konsep modifikasi.
Oiya berdasarkan penuturan Andi ‘Atenx’ Akbar, owner Katros, si empunya motor ternyata seorang dosen dari Universitas Prasetya Mulia, tapi namanya enggan ditulis.
Pekerjaan pertama tentu menelanjangi seluruh body part yang tidak diperlukan, hingga tersisa sasis dan mesin.
(Baca Juga: Suzuki Inazuma Berotot Dari Lahir, Dicolek Dikit Jadi Kayak Moge )
Kemudian dibuatkan tangki baru dari material pelat galvanis setebal 1,2 mm.
Untuk menyesuaikan dengan postur Inazuma yang terbilang besar di kelas 250 cc, ukuran tangki bensin juga ikut melar sehingga tampak kekar namun ramping.
Tangki kelar, lanjut membuat sepatbor depan-belakang serta side panel dari bahan yang sama, pelat galvanis 1,2 mm.
Sebagai finishing dicat paduan warna merah, silver dan hitam. Pada tangki dan side panel juga dibuatkan logo Suzuki custom.
Yang tak kalah menantang yaitu membuat subframe atau sasis belakang.
Menggunakan pipa besi berukuran 1 inci. Kemudian dipasangkan jok custom.
“Sasis bawaan Inazuma bagian belakangnya naik, jadi dibikin ulang supaya lebih datar,” jelas Atenx Bengkel yang bengkelnya berlokasi di Jl. Cempaka 1 no.2, Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Selanjutnya beralih ke kaki-kaki. Sok depan Inazuma tetap dipertahankan, sedangkan belakang mendapat ubahan cukup signifikan.
Dari monosok diubah menjadi dual sok agar kesan klasiknya makin ketara.
Untuk itu perlu dibuatkan dudukan baru di atas swing arm standar juga pada sasis.
Kemudian dipasang sokbreker Ohlins dengan ulir hitam.
Pelek jari-jari 17 inci lansiran Sprint tipe XD dipasang pada teromol custom yang dibuat dari dari besi.
Dibalut karet bundar berkontur mirip tahu dari Shinko Trail E-705 berukuran 130/80-17 dan 150/70-17.
Mesin 250 cc dibiarkan standar karena tenaga dirasa cukup mumpuni, termasuk knalpot bawaan dual silencer-nya.
“Ini permintaan pemilik, biar suaranya tetap senyap padahal udah gue saranin diganti,” ujar builder yang doyan ngevlog ini.
Yang juga masih standar spidometernya. Ternyata karena otak manajemen mesin ada di situ, jadi riskan apabila diganti.
Meski begitu tidak semuanya dibiarkan standar, untuk memberikan kesan klasik, kunci kontak dipindah ke sebelah kanan, tepatnya di belakang mesin.
Dengan modal Inazuma tracker ini, dijamin pak dosen jadi yang paling ganteng se-Prasmul deh!
Plus : Ubahan pas dengan postur Inazuma
Minus: Sepatbor depan pendek pasti nyiprat saat hujan
Data Modifikasi
Ban Depan : Shinko Trail E-705 130/80-17
Ban Belakang : Shinko Trail E-705 150/70-17
Pelek Depan : Sprint XD 3.50x17
Pelek Belakang : Sprint XD 4.50x17
Sokbreker Belakang : Ohlins
Headlamp : Daymaker Aftermarket
Stoplamp : Aftermarket
Tangki : Galvanis 1,2 mm
Sepatbor : Galvanis 1,2 mm
Subframe : Pipa besi 1 inci
Jok : Custom MBtech
Setang : Aftermarket
Katros Garage: 0838-9788-8333
Penulis: Rangga