Hasil Tes Lengkap SM Sport GY150, Rival CRF150L Rp 20 jutaan

Antonius Yuliyanto - Kamis, 28 November 2019 | 19:40 WIB

Test Ride SM Sport GY150 (Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Tahu motor merek SM Sport? Terdengar asing ya?

Ini merupakan merek asal Malaysia yang di tanah air dipasarkan oleh PT. MForce Indonesia, yang juga memasarkan merek SYM.

Makanya jaringan penjualan SM Sport dan SYM pun berbarengan.

Salah satu varian SM Sport adalah GY150, yang merupakan motor dual purpose sekelas dengan Kawasaki KLX150 dan Honda CRF150L.

(Baca Juga: Honda CRF150L Warna Baru Padukan Abu-abu Dan Hijau, Beri Kesan Agresif)

Bedanya GY150 ini dijual sangat terjangkau, hanya Rp 19,88 juta OTR Jakarta, dan ditawarkan dalam dua warna, Green Army dan Matt Black.

Apakah dengan harga tak sampai Rp 20 juta GY150 layak untuk dipinang? Simak ulasan hasil tesnya berikut ini!

Desain

Secara tampilan GY150 memiliki desain ala motocross, dengan kaki jenjang, bodi minimalis, dan sepatbor depan tinggi.

Tapi dibekali dengan tangki yang cukup besar dengan kapasitas lebih banyak khas dual purpose. Tangki ditutup shroud yang memberikan kesan gagah.

Randy
SM Sport GY150

Joknya juga tidak sedatar motocross, sedikit lebih lebar dan lebih rendah di sisi pengendara.

Di ekor juga sudah tersedia braket untuk dipasang boks. Di sisi kanan terdapat knalpot yang tersembunyi di balik bodi.

Fitur & Teknologi

Bicara fitur kita awali dari panel instrumen yang gabungan antara analog dan digital. Informasinya cukup lengkap lho!

Ada takometer pakai iluminasi biru dengan grafik tajam dan ramah di mata.

Randy
Panel instrumen kombinasi takometer analog dengan layar MID

Sementara multi information display berisi spidometer, odometer, gear position indicator, serta fuelmeter. Kemudian tentu saja ada info lampu-lampu.

Semua lampu sudah memakai LED kecuali headlamp.

Randy
Kecuali headlamp, semua lampu sudah pakai tipe LED

Di setang kanan terdapat tombol engine cut-off dan start. Jadi menyalakan mesin bisa cukup pencet tombol atau pakai kick starter.

Di panel sakelar sebelah kiri ada tombol lampu jauh-dekat serta sein.

GY150 pakai pelek jari-jari belang 19 inci dan 17 inci. Dibalut ban dual purpose berukuran 90/90-19 dan 110/90-17.

Suspensi depan mengusung model upside down dengan kelir emas, sedangkan belakang monosok tanpa link.

Randy
Suspensi belakang monosok tanpa link

Tangki bensin besar untuk ukuran dual sport dapat menampung 10 liter bensin, cukup lah untuk dipakai turing sekaligus menjelajah.

Riding Position & Handling

Untuk rider dengan tinggi 170 cm dengan bobot 60 kg, duduk di jok GY150 kaki masih sedikit jinjit, karena joknya memang tinggi, tepatnya 870 mm.

Padahal saat diduduki suspensi depannya lumayan ambles seperti motor trail, sedang belakang cuma sedikit, tampaknya setelan preload-nya terlalu keras.

Randy
Riding position SM Sport GY150

Dengan posisi setang yang tinggi, tangan mudah untuk menggapainya. Riding position nyaman, badan tegak dan rileks.

Footstep yang pas di tengah-tengah membuat kaki menapak dengan pas di bawah pengendara.

Joknya nyaman dengan busa cukup tebal. Ukurannya lebih lebar dari besutan garuk tanah kebanyakan, sehingga pas untuk menopang bokong.

Dengan bobot 140 kg, pindah jalur masih terasa mudah dan ringan, baik dalam kecepatan rendah maupun tinggi.

Redaman dari suspensi upside down dan single shock ternyata terbilang keras untuk ukuran dual-purpose.

Tapi berakibat positif dalam membantu handling, jadi mantap dan tak mengayun-ngayun seperti layaknya sebuah trail.

Kekurangan hanya pada swing arm yang terasa terlalu lentur, sehingga seringkali membuat buritan terasa bergoyang terutama jika dipakai menikung dan ada guncangan.

Saat dipakai membelah jalanan kota yang sering macet, keluhan lainnya tentu layaknya sebuah trail atau dual purpose, yaitu kaki kanan terasa panas karena betis dekat dengan leher knalpot yang melingkari mesin. Padahal sudah diberi heat guard.

Randy
Knalpot terletak di kanan atas, selayaknya motor trail

Pada sekitar 6.000 rpm juga terasa ada getaran yang cukup mengganggu pada setang dan footstep.

Tak hanya di aspal, GY150 juga dicoba ke trek tanah. Apabila dibandingkan secara head to head dengan trail murni seperti KLX150 dan CRF150L, GY150 pasti akan sedikit kelabakan.

Terutama karena pakai ban dual purpose yang road bias atau lebih condong ke aspal, jadi kurang bisa mencengkram tanah saat digeber di trek motocross, salah satunya yang berada di daerah Depok, Jawa Barat.

Handicap kedua soal bobot. Meskipun di jalan aspal terbilang ringan, rupanya bobot 140 kg terasa berat buat main di trek tanah murni, sehingga kurang lincah dan akan merepotkan saat akan mendirikan jika terjatuh.

Secara desain memang bukan diperuntukkan untuk trek motocross murni atau adventure yang berat.

Lanjut dibawa ke dunianya dual purpose, trek tanah terbuka dengan paduan kerikil, GY150 masih menyanggupi.

Jadi enaknya memang di aspal atau cukup main di jalan semi off road dengan jalan gravel saja!

Performa

GY150 dibekali mesin 1 silinder SOHC 2 katup dengan pendingin udara dan masih pakai karburator.

Memiliki kapasitas murni 149 cc dengan bore x stroke, 57,3 mm x 57,8 mm dan rasio kompresi 9,2:1.

Ukuran piston dan langkahnya persis dengan CRF150L tuh.

Randy
Mesin SM Sport GY150, satu silinder masih pakai karburator dan berpendingin udara

Tenaga puncak yang dihasilkan 11 dk (8,2 kW) di 7.000 rpm dengan torsi 12 Nm di 5.500 rpm. Tenaga disalurkan via transmisi 5 speed ke roda belakang.

Karakter tenaga dan torsinya berlimpah pada putaran bawah sampai tengah, sehingga rasanya pas penggunaan harian dan dipakai untuk stop & go khas perkotaan.

Akselerasinya cukup lumayan, dari hasil tes pakai Racelogic menempuh kecepatan 60 km/jam dari diam perlu waktu 5,8 detik saja.

Namun, berbanding terbalik pada putaran atasnya, mesin seolah sudah kehabisan nafas.

Butuh perjuangan ekstra untuk menggapai kecepatan 100 km/jam. Catatan waktunya 30,9 detik, lama ya?

Sepertinya hal dipengaruhi oleh perbandingan gigi yang tergolong rapat dan final gear yang ringan, yang bertujuan agar mudah menaklukkan tanjakan terjal atau membawa beban berat.

Top speed sih lumayan masih lebih dari 100 km/jam, tepatnya pada spidometer tercatat 107 km/jam, sedangkan di Racelogic hanya 103,5 km/jam.

Dan angka itu lebih tinggi dibanding dengan klaim pabrikan yang hanya 90 km/jam saja.

Data akselerasi selengkapnya dapat Anda simak pada tabel.

Konsumsi Bensin

Dipakai untuk mengarungi belantara lalu lintas ibu kota dan diajak main tanah, konsumsi bensin rata-rata GY150 ternyata 30,3 km/liter.

Randy
Tangki bensin berkapasitas 10 liter, jadi bisa menjelajah lebih jauh

Dites menggunakan metode full to full pakai bensin RON 90. Tidak buruk mengingat motor ini masih menggunakan karburator sebagai sistem pengabutan bahan bakar.

Kesimpulan

Hadir dengan genre dual-purpose di kelas garuk tanah 150 cc, SM Sport GY150 dapat menjadi alternatif bagi Anda yang perlu motor dua alam, cukup nyaman buat harian maupun perjalanan jauh, tapi juga bisa diajak menerabas jalan tanah.

Dan yang paling utama, harganya sangat kompetitif. Hanya saja memang ada beberapa kekurangan seperti lengan ayun yang terlalu lentur dan performa mesin yang biasa saja.
 
Data Spesifikasi
Tipe Mesin:   4 Langkah, 2 Katup SOHC, Pendingin Udara
Susunan Silinder:   1 Silinder
Diameter X Langkah:   57,3 x 57,8 mm
Perbandingan Kompresi:  9,2:1
Volume Silinder:   149 cc
Daya Maksimum:   11 dk (8,2 kW)/7.000 rpm
Torsi Maksimum:   12 Nm/5.500 rpm
Sistem Starter:  Electric & Kick Starter
Sistem Pelumasan:  Wet
    
Tipe Kopling:  Multiplate Wet Clutch
Tipe Transmisi:  Manual 5 Speed
 
P X L X T:   2.110 x 900 x 1.400 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.400 mm
Jarak Terendah Ke Tanah:  250 mm
Tinggi Tempat Duduk:  870 mm
Berat Kosong:  140 kg (Kerb)
Kapasitas Tangki Bensin:  10 L
 
Tipe Rangka:  Tubular
Suspensi Depan:  Upside Down
Ban Depan:  90/90-19
Ban Belakang:  110/90-17
Rem Depan:  Cakram Hidrolik
Rem Belakang:  Cakram Hidrolik
Suspensi Belakang:  Mono shock
 
Sistem Pengapian:  CDI
    
Data tes    
0-60 km/jam    : 5,8 detik
0-80 km/jam    : 11,7 detik
0-100 km/jam   : 30,9 detik
0-100 m        : 7,8 detik (@69,2 km/jam)
0-201 m        : 12,6 detik (@82,1 km/jam)
0-402 m        : 20,9 detik (@92,1 km/jam)
Top speed di spidometer: 107 km/jam
Top Speed di Racelogic: 103,5 km/jam
Konsumsi bensin: 30,3 km/liter