Sebab, Outlander PHEV diklaim bisa menjadi genset dan menyalurkan listrik hingga 1,5 kilowatt.
Keunggulan lain dari Outlander PHEV dilengkapi sistem discharging listrik yang sangat membantu aktivitas di area bencana yang minim akan pasokan listrik.
"Dengan berbagai fitur dan teknologi canggih yang disematkan pada Outlander PHEV dapat menunjang kegiatan PMI khususnya yang berkaitan dengan aktivitas mitigasi bencana," ucap Naoya Nakamura.
"Mitsubishi Outlander PHEV ini menjadi kendaraan tanggap darurat bencana pertama yang menggunakan tenaga listrik sebagai penggeraknya," sebutnya.
(Baca Juga: Outlander PHEV Baru Laku Segini, Mitsubishi 'Gercep' Sediakan Fast Charging)
"Hal ini menjadi langkah besar kami dalam membangun sinergi positif dengan PMI dan berkontribusi lebih bagi Indonesia khususnya di bidang kemanusiaan," tukas Naoya Nakamura.
Sebelumnya Mitsubishi telah menguji ketangguhan dan kemampuan Outlander PHEV di daerah bencana kawasan Sumur, Banten beberapa waktu lalu.
Pengujiannya di medan ekstrem sekaligus mampu memberikan supply listrik untuk posko darurat PMI dan juga kegiatan di salah satu pusat pemberdayaan masyarakat.
Harapannya Outlander PHEV bisa berkontribusi untuk kegiatan kemanusiaan PMI.