Otomotifnet.com - Pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) terkendala pembebasan lahan.
Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan, Budi Setiyadi mengatakan kesulitan pembebasan lahan banyak terjadi di beberapa seksi terutama di daerah Cileunyi.
"Yang masih terkendala menyangkut dengan pembebasan lahan. Bahkan ada satu pabrik yang kemudian minta dibangunkan pabrik baru lagi," ucap Budi saat meninjau pembangunan Tol Cisumdawu di Cileunyi, Kabupaten Bandung, (25/12/19).
"Namun dari pihak PPK (mengatakan) bahwa bulan Maret 2020, masalah pembebasan lahan sudah bisa selesai semuanya," tambah Budi.
(Baca Juga: Tol Cisumdawu Panjangnya 60 Km, Punya Terowongan Pertama, Diklaim Terindah di Indonesia)
Budi mengatakan tim pembebasan lahan butuh power yang lebih besar.
Tak hanya tim pembebas lahan dan satgas tingkat kabupaten, dukungan dari satgas tingkat provinsi hingga pusat juga dibutuhkan.
"Sehingga nanti kerjanya bisa simultan bersama-sama menyangkut masalah akselerasi pembebasan lahan," kata Budi.
Progres pembebasan lahan sendiri sebenarnya memberikan performa yang positif karena telah melampaui target.
Total 75 persen pembebasan lahan tercapai yang telah melampaui target 70 persen.
Di daerah Cileunyi sendiri kasus pembebasan tanah telah rampung sebanyak 57 persen dari target yang hanya 51 persen.
Budi pun berharap kasus pembebasan lahan dapat segera dirampungkan.
"Diharapkan bulan Maret (2020) selesai, pada 2021 mungkin sebagian jalan tol ini sudah fungsional sampai ke Kertajati (Majalengka)," ucapnya.
Dengan adanya Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan diharapkan dapat mengurai kemacetan di Tanjungsari, Sumedang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Pembangunan Tol Cisumdawu Masih Terkendala Pembebasan Lahan, Ada Pabrik yang Minta Buat Pabrik Baru