Mercedes-Benz 1974 Berjasa Menemukan Teknik Sosrobahu Jalan Layang, Ini Sejarahnya

Irsyaad Wijaya - Jumat, 31 Januari 2020 | 13:30 WIB

Ilustrasi Pembangunan jalan tol layang Jakarta Cikampek II menggunakan teknik Sosrobahu (Irsyaad Wijaya - )

Raka lantas naik ke podium konstruksi. Saat berdoa, Ia mengaku, mendengar bisikan yang menyebut angka 78.

Raka lantas meminta tim untuk memulai proses pemutaran lengan beton.

Berdasarkan perhitungan awal, seharusnya lengan benton diperkirakan bergerak pada tekanan 105 kg/cm2.

Namun, Ia meminta agar tim menggerakkan hingga mencapai tekanan 78 kg/cm2.

(Baca Juga: Tol Layang Jakarta-Cikampek Baiknya Dihindari Bagi Pengemudi Jarak Jauh)

interaktif.kompas.id
Ir. Tjokorda Raka Sukawati

Ajaibnya, lengan beton itu akhirnya berputar tepat saat tekanan berada di angka 78.

Nama Sosrobahu didapat pada pemasangan tiang ke-85 tepatnya pada awal November 1989.

Presiden Soeharto ikut menyaksikannya dan memberi nama teknologi itu Sosrobahu.

Nama itu diambil dari nama tokoh pewayangan Mahabharata. Sejak itu teknik konstruksi ini dikenal sebagai teknologi Sosrobahu.