Otomotifnet.com - Mitsubishi Xpander Cross basisnya dari sebuah Low MPV yang dibuat menjadi Low SUV.
Dari Mitsubishi Xpander lantas ground clearance-nya ditinggikan dengan set-up kaki-kaki.
Tercatat, ground clearance Xpander Cross lebih tinggi dari Xpander biasa dengan angka 225 mm.
Sementara Xpander biasa ground clearance-nya hanya 205 mm.
(Baca Juga: Xpander Cross Tes Performa Dan Konsumsi BBM, Bukan Yang Terkencang, Tergolong Irit?)
Lantas dengan perbedaan teknis itu, apakah pengendalian Xpander Cross jadi limbung saat bermanuver?
Perlu diketahui, Mitsubishi tak hanya meningkatkan ketinggian, namun juga mengoptimalkan sistem suspensi Xpander Cross.
Bagian yang mendapat penyempurnaan adalah sokbreker dan per.
Tujuannya jelas, menjaga stabilitas Xpander Cross agar tetap baik saat mobil diisi penuh atau saat bermanuver kencang.
Menurut kami, set suspensi ini cukup berhasil, terlihat saat Xpander Cross dicoba untuk berbelok mendadak dalam kecepatan cukup kencang.
Body roll tetap muncul, seperti pada Xpander dulu, namun tidak sampai yang berlebihan sehingga tidak membuat grogi.
Saat berhadapan dengan speed bump atau lubang di jalan saat melaju dengan kecepatan sedang pun, tak ada gejala 'ngebuang' sehingga gerak mobil tetap terkendali.
Sehingga bisa dikatakan, secara pengendalian, Xpander Cross tetap baik meski belum setajam Honda BR-V.
(Baca Juga: Mitsubishi Xpander Cross Kerek Harga di Awal Tahun, Varian Tertinggi Rp 270 Jutaan)
Lalu soal respons mesin dan transmisi.
Ia berakselerasi 0-100 km/jam dalam 13,5 detik, angka itu kalah cepat dari Honda BR-V yang cuma perlu 11,8 detik untuk parameter serupa.
Xpander Cross memang kalah kencang, tapi bukan berarti mengurangi rasa asyik saat berkendara.
Xpander Cross menggunakan transmisi otomatis responsif, terasa hentakannya saat berakselerasi penuh.
Belum lagi raungan mesin yang linear rambatannya seiring dengan peningkatan kecepatan.
Tidak seperti transmisi CVT yang meraung tinggi meski mobil baru mulai berakselerasi.
Itu membuat keasyikan berkendara Xpander Cross terasa istimewa untuk mobil di kelas ini.
Penulis: Trybowo Laksono/GridOto