Otomotifnet.com - Honda CR-V yang meluncur pertama kali di Indonesia jadi SUV yang cukup menggebrak pasar.
Kehadiran Honda CR-V juga cukup membuat minat konsumen Indonesia mulai beralih dari MPV ke segmen SUV.
Berkat CR-V juga, Honda di tahun 2.000-an yang terkenal dengan produk sedan ataupun hatchback, akhirnya terjun di kelas SUV untuk pasar Indonesia.
Di awal kehadirannya di tahun 2.000, CR-V hadir dengan satu pilihan mesin berkubikasi 2.000 cc dengan dua pilihan penggerak roda AWD dan FWD.
(Baca Juga: Honda CR-V Pertama Kali Muncul Bikin Geger, Pelat Nomor Misterius)
Saat CR-V berganti model pada 2002, PT Honda Prospect Motor selaku agen pemegang merek Honda di Tanah Air langsung memproduksi lokal CR-V dengan versi 7-seater.
Hingga akhirnya, CR-V melakukan penggantian model yang cukup masiv di tahun 2007.
Memasuki generasi ketiga di tahun tersebut, diameter velg Honda CR-V kembali ditingkatkan menjadi 17 inci.
Kemudian bangku baris ketiga dihilangkan alias 5 seater, menariknya CR-V generasi tiga tersedia dua versi mesin yang berkapasitas 2.000 cc dan 2.400 cc demi menandingi Nissan X-Trail sebagai saingannya.
(Baca Juga: Honda CR-V Hybrid Berpeluang Masuk Indonesia, Soal Waktu Masih Tanda Tanya?)
Dua varian mesinnya mengadopsi tipe SOHC yang merupakan mesin baru Honda waktu itu.
Mesin 2.4L 4 silinder segaris CR-V juga digunakan di Honda Accord dan Honda Element, mesin tersebut mampu menyemburkan tenaga maksimal 166 dk pada 5.600 rpm dengan torsi maksimal 218 Nm di 4200 rpm.
Transmisi CR-V generasi ketiga tersedia dua pilihan, antara manual 6 speed dan otomatis 5 percepatan.
Pada pasar Eropa dan beberapa negara Asia, Honda CR-V tersedia varian mesin diesel 2.2L i-CTDI.