Otomotifnet.com - Leher knalpot motor ikut berpengaruh menentukan performa mesinnya.
Maka dari itu, dalam membuat leher knalpot mesti memakai hitungan yang akurat.
Mulai dari diameter, panjang hingga setiap lekukan harus diperhitungkan dengan teliti agar performa mesin maksimal.
Untuk menentukan panjang leher knalpot motor ideal, ada rumus yang sering digunakan oleh mekanik balap.
(Baca Juga: Fungsi Leher Knalpot Honda Super Cub C125 'Gendut', Sayang Sama Lingkungan)
Seperti yang pernah diungkapkan Galan Ridwan yang dulu aktif di dunia balap bareng Herman Lo alias Ahon di tim balap AHRS.
Dalam mengukur panjang leher knalpot, Galan mengacu pada buku Four Stroke Performance Tuning karangan A. Graham Bell.
A. Graham Bell adalah tuner sejati yang buku karangannya banyak jadi acuan mekanik balap.
Biar enggak kepanjangan langsung aja liat rumusnya.
P = (850 X ED) / RPM - 3
P = Panjang pipa utama knalpot sebelum silencer dalam satuan inchi
ED = 180 + derajat bukaan klep buang sebelum TMB (Titik Mati Bawah)
RPM = Putaran mesin pada torsi maksimum
Coba langsung ambil contoh sebuah mesin korekan dengan klep buang membuka 60 derajat sebelum TMB.
Berdasarkan hasil dynotest torsi maksimum ada pada 8.000 rpm.
Berapa panjang leher knalpot efektif untuk motor ini?
P = (850 X (180 + 60)) / 8.000 - 3
P = (850 X 240) / 8.000 - 3
P = 22,5 inci
(Baca Juga: Ganti Muffler Tak Pengaruhi Tenaga Mobil, Ahli Sarankan Header, Ini Alasannya)
Dari hasil tersebut sudah didapat berapa panjang leher knalpot efektif.
Ingat, hasil tersebut masih dalam satuan inci.
Biar sejalan dengan satuan ukur di Indonesia, tinggal konversi ke cm (centimeter).
Caranya, tinggal kalikan hasil dengan 2,54.
Jadi 22,5 X 2,54 = 57,15 cm.